MENU TUTUP

Siak Bermadah 2017 Ditutup, Singapura Zapin Internasional

Sabtu, 14 Oktober 2017 | 02:06:12 WIB
Siak Bermadah 2017 Ditutup, Singapura Zapin Internasional Bupati Siak Syamsuar menyerahkan piala Zapin Internasional kepada peserta dari Singapura
SIAK (MR) - Peserta Siak Bermadah dari Singapura berhasil menjuarai Juara Umum Tari Zapin Internasional, Penampilan dari kontestan negeri tetangga itu mampu memukau para juri dan hadiri yang turut menyaksikan.
 
Hadiah untuk pemenang Tari Zapin Internasional ini diserahkan langsung oleh Bupati Siak, Syamsuar Kamis (12/10/17) malam di panggung Siak Bermadah.
 
Selanjutnya, untuk juara Pawai Budaya juara 1 diraih dari Dayun, Juara 2 Bungaraya, Juara 3 Mempura. Sementara untuk juara harapan 1, 2 dan 3 dari Siak, Sungai Apit dan Sungai Mandau.
 
Wakil Bupati Siak, Alfredi dalam sambutannya pada penutupan Siak Bermadah menyampaikan ucapan terimakasih kepada dua negara jiran Malaysia dan Singapura yang turut meramaikan Festival Siak Bermadah. Demikian pula kepada para seniman yang telah hadir mewakili beberapa provinsi tetangga. 
 
 
Tak lupa kepada para penampil utusan masyarakat dari seluruh kecamatan di Kabupaten Siak yang telah melestarikan ragam seni tradisi lokal dimasing-masing kecamatan. 
 
"Pesan-pesan budaya yang muncul dari berbagai tampilan seni tradisi dalam perhelatan ini, hendaknya menjadi pemersatu rumpun bangsa melayu," sebut Alfedri.
 
Budaya Melayu ialah payung negeri, kata dia, tempat semua golongan dan suku bangsa bernaung, hidup dan berinteraksi dengan harmoni. Budaya telah mengajarkan kita makna keselarasan dan kekuatan persatuan akan perbedaan, sebagaimana peradaban orang-orang melayu zaman dahulu.
 
"Kita rumpun melayu teramat kaya dengan keunikan budaya masing-masing," jelasnya.
 
Dari dalam daerah sendiri misalnya, lanjut dia, kita saksikan betapa banyak tradisi, seni budaya, dan adat istiadat di tiap-tiap kecamatan yang unik dan memiliki nilai jual yang tinggi apabila dikemas dengan baik guna mendukung semangat daerah untuk memajukan sektor pariwisata.
 
Seperti penampilan, Silat Melayu Siak sunting 12 masih lestari di Mempura, tradisi palang pintu Siak Sri Indrapura, tari gendong anak rawa masih ada di Sungai Apit, tradisi pengobatan suku sakai tampil dari Kandis, tradisi persalinan tradisional memukau dari Sungai Mandau, Tradisi Marhaban dari Dayun, Tradisi mengarak khatam kaji dan legenda Panglima Misai dari Gasib, Permainan Gasing dari kerinci Kanan, serta berbagai tradisi masyarakat melayu lainnya.
 
"Kemarin kita lihat bersama, tradisi melayu tempo dulu telah memberikan edukasi penting bagi masyarakat luas yang turut menyaksikan. Disamping itu, beberapa variasi budaya juga tampak dalam akulturasi kebudayaan yang sejak lama telah ada di Kabupaten Siak," pungkasnyanya. (red/rls/hms)
 
 
Editor : CS Piliang
 

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Yusuf: Alhamdulillah Turnamen 3 Kategori Teduh Cup 2024 Sukses

2

SSL 2024 Resmi Bergulir, Kompetisi Penuh, Ada 250 Pertandingan Semusim

3

MALAYA Research and Development Desak DPK APINDO Dumai

4

MALAYA Research and Development Taja Gerakan Kemas Kampoeng Dalam Musyawarah Ilmiah

5

Dandim 0320/Dumai Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilihan Suara Ulang (PSU)