Setahun Dipersiapkan, Sandiaga Uno: Travel Bubble Batam Bintan - Singapura Buka 24 Januari


Dibaca: 4041 kali 
Ahad, 23 Januari 2022 - 11:17:40 WIB
Setahun Dipersiapkan, Sandiaga Uno: Travel Bubble Batam Bintan - Singapura Buka 24 Januari

MONITORRIAU.COM - MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno optimis penerapan travel bubble akan membangkitkan sektor pariwisata Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) yang selama ini terpukul akibat pandemi Covid-19.

"Kemenparekraf telah menyiapkan skema travel bubble di Batam dan Bintan selama satu tahun belakangan," kata Sandi saat meninjau Pelabuhan Bandar Bentan Telani.

Bandar Bentan Telani menjadi satu-satunya pintu masuk wisatawan mancanegara (wisman) dalam skema travel bubble yang diterapkan di kawasan Bintan Resort, Lagoi, Bintan.

Mantan Wagub DKI Jakarta itu melihat langsung persiapan di kawasan pariwisata Lagoi yang akan menerima kunjungan wisman langsung dari Singapura mulai tanggal 24 Januari 2022.

Ia didampingi GM PT Bintan Resort Cakrawala Wahab dan Gubernur Ansar Ahmad mensimulasikan semua langkah yang akan dilakukan para wisman saat memasuki pelabuhan Bandar Bentan Telani.

Sandi juga mengecek bilik tes usap PCR, mencoba QR Code PeduliLindungi, pengecekan suhu tubuh, dan pemeriksaan keimigrasian.

Bandar Bentan Telani diestimasi selama penerapan travel bubble akan menerima 500 orang wisman dari Singapura dalam 8 kali trip perjalanan per harinya. Sebelum masa pandemi, Bandar Bentan Telani mampu menerima 2.400 orang wisman dalam 12 kali trip perjalanan per harinya.

Lebih lanjut Sandi menyatakan, jika kawasan Bintan Resort sudah siap untuk memulai travel bubble yang akan segera diumumkan pemerintah.

"Saya nyatakan di sini Bintan siap untuk travel dan bubble. Nanti saya laporkan ke Menko Ekonomi, biar segera diumumkan," tuturnya.

Selain itu dirinya juga berpesan agar manajemen Bintan Resort selama menerapkan travel bubble bisa menggandeng UMKM untuk menawarkan produk olahan mereka kepada wisatawan mancanegara, mengingat UMKM juga termasuk salah satu sektor yang terdampak selama pandemi."*** (Okezone)