Arti Simbol Segitiga Pada Botol Plastik, Mana yang Aman Digunakan?


Dibaca: 3291 kali 
Jumat, 04 Februari 2022 - 17:38:28 WIB
Arti Simbol Segitiga Pada Botol Plastik, Mana yang Aman Digunakan? Ilustrasi Google

MONITORRIAU.COM - Semua orang pasti pernah menggunakan botol plastik. Namun pernahkah Anda memperhatikan lambang segitiga yang sering ada di bagian bawah botol plastik atau kemasan plastik lainnya. Sebagian orang hanya mengetahui kode tersebut merupakan kode untuk daur ulang plastik.

Ternyata simbol itu tidak hanya tentang daur ulang plastik. Masing-masing segitiga ada maknanya dan berpengaruh untuk kesehatan dan lingkungan.

1. PETE atau PET (Polyethylene terephthalate)

Segitiga yang pertama adalah segitiga dengan angka 1 di tengahnya. Simbol segitiga ini banyak kita temukan di botol kemasan sekali pakai, seperti botol air minum dan kemasan lainnnya. Ini merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan untuk mengemas produk konsumsi.

Walaupun aman digunakan untuk makanan dan minuman, plastik PET didesain untuk digunakan hanya untuk sekali pakai. Terdapat dua alasan yang membuat plastik ini tidak bisa digunakan kembali.

Pertama, plastik PET sulit didekontaminasi. Untuk membersihkan botol jenis ini membutuhkan bahan kimia yang berbahaya. Hal ini membuat plastik PET menjadi tempat berkembang bakteri yang baik.

Kedua, jika digunakan terus menerus, plastik PET memiliki kecenderungan untuk terurai dan melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh dan bersifat karsinogenik.

Plastik ini bisa didaur ulang menjadi bahan lain, seperti bahan garmen, pengisi bantal dan guling, karpet, dan bahan lainnya.

2. HDPE (High-Density Polyethylene)

Plastik HDPE ditandai dengan segitiga dengan angka 2 di tengahnya. Plastik ini memiliki karakteristik kaku, berwarna, dan tidak tembus pandang. Plastik ini banyak digunakan untuk menyimpan minuman dan bahan pembersih rumah tangga.

Plastik HDPE adalah jenis plastik yang awet, tahan lama, dan tidak mudah terurai. Oleh karena itu, plastik ini lebih aman digunakan berulang kali, walaupun dibawah cahaya matahari atau dengan pengaruh suhu panas atau dingin.

Plastik jenis ini bisa didaur ulang menjadi meja piknik, tempat sampah, atau benda lain yang membutuhkan plastik kaku dan tahan terhadap cuaca.

3. PVC (Polyvinyl chloride)

Berbeda dengan jenis plastik sebelumnya, PVC adalah jenis plastik yang sangat lentur. Contoh penggunaan plastik PVC adalah plastik pembungkus makanan, botol minyak goreng, dan mainan anak-anak.

Bahan ini merupakan bahan yang tahan terhadap panas matahari sehingga sering digunakan menjadi atap di taman dan pipa saluran. Sayangnya, bahan ini bersifat toksik sehingga berbahaya jika digunakan untuk menyimpan bahan makanan.

Bahan PVC adalah bahan yang tidak bisa didaur ulang. Untuk menanggulangi limbah PVC biasanya bahan tersebut digunakan untuk keperluan yang lain, selain kontainer makanan dan mainan anak-anak.

4. LDPE (Low-Density Polyethylene)

Contoh plastik LDPE adalan botol sampo atau sabun Anda yang bisa dipencet. Karakteristik plastik ini adalah cukup kuat namun tidak terlalu kaku. Selain botol, plastik ini juga digunakan untuk membuat kantong plastik.

Plastik LDPE bisa digunakan ulang dan relatif aman. Sayangnya, plastik ini tidak bisa didaur ulang. Oleh karena itu, sangat bijak jika Anda membatasi penggunaan kantong plastik berbahan LDPE ini. Alih-alih menggunakan kantong plastik, Anda bisa menggunakan tas kain untuk membawa belanjaan Anda.

Baca juga: Bahaya Plastik BPA, Ini Cara Menghindari Paparan Zat Kemasan Plastik

5. PP (Polypropylene)

Plastik PP adalah salah satu plastik yang aman digunakan berulang kali sebagai kemasan makanan atau minuman. Karakteristik plastik PP adalah kuat, ringan, dan tahan panas. PP banyak digunakan untuk botol minuman, popok sekali pakai, wadah margarin, kantong keripik, dan sedotan.

Plastik ini bisa didaur ulang terbatas menjadi sapu, tempat sampah, atau nampan. Jenis plastik ini adalah salah satu plastik yang banyak diterima para pendaur ulang plastik.

6. PS (Polystyrene)

Jika Anda pernah membeli makanan yang dibungkus styrofoam, itu adalah salah satu contoh plastik PS. Plastik jenis ini sangat rapuh dan ringan.

Sayangnya, plastik jenis ini tidak direkomendasikan untuk digunakan. Alasannya karena plastik ini berpotensi memicu kanker jika terkena panas, seperti makanan panas atau dihangatkan di microwave. Selain itu, plastik ini mencemari lingkungan dan berbahaya bagi ekosistem.

7. Lain-lain (BPA, polikarbonat, dan LEXAN)

Plastik yang tidak termasuk ke dalam 6 kategori lainnya termasuk ke dalam kategori nomor 7. Plastik ini mungkin digunakan menjadi botol air minum. Botol ini mungkin dipromosikan sebagai botol yang aman. Namun, botol seperti BPA ternyata masih melepaskan sedikit zat BPA ke dalam makanan yang disimpan di dalamnya.

Bahaya dan risiko yang ditimbulkan plastik kategori 7 masih dalam penelitian. Oleh karena itu sebaiknya menghindari untuk menggunakan ulang botol ini, terutama untuk makanan atau minuman bayi.*** (KOMPAS.com)