Pelajar SMK UISU Korban Pengeroyokan buat Laporan Polisi


Dibaca: 2794 kali 
Senin, 15 Agustus 2022 - 20:04:14 WIB
Pelajar SMK UISU Korban Pengeroyokan buat Laporan Polisi Ilustrasi google

MONITORRIAU.COM - Sejumlah pelajar SMK UISU menjadi korban penganiayaan di halaman UISU. Tidak terima anaknya menjadi korban penganiayaan, orang tua dari pelajar itu kemudian membuat laporan ke polisi.

"Orang tua korban telah membuat laporan di Polrestabes Medan," ujar PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa, ketika dimintai konfirmasi, Senin (15/8/2022).

Karena kasus tersebut melibatkan anak di bawah umur, Fathir mengatakan pihaknya akan melakukan pendekatan dengan pihak sekolah serta melibatkan guru dalam memproses penanganan kasus.

"Itu yang berkelahi sesama pelajar. Ributnya gara-gara main bola. Untuk para pelaku pastinya bukan dari pelajar satu sekolah dengan korban," jelasnya.

Polisi, kata dia, akan melakukan langkah persuasif terlebih dahulu di dalam penanganan kasus. Para guru dan orang tua akan berperan penting dalam persoalan tersebut.

"Kalau untuk luka-luka sudah divisum dan sedang kami tangani," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, satu video yang merekam sejumlah pemuda mengeroyok pelajar di halaman kampus Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan viral di media sosial. Aksi pengeroyokan itu diduga karena masalah sepele saat bermain sepakbola.

Dilihat detikSumut, Senin (15/8/2022), terlihat di dalam video itu pelajar yang mengenakan baju seragam sekolah dipukuli puluhan anak muda sembari mengucapkan kata-kata kasar. Pelajar yang jadi korban bersekolah di SMK MMA UISU Medan.

Salah satu orang tua pelajar yang dipukuli, Zulfikar mengatakan pengeroyokan itu terjadi pada Jumat (12/8/2022) sore. Saat itu anaknya berinisial AA (16) sedang bermain bola bersama kawan-kawannya di lapangan UISU.

"Nah, cuma biasa main-main bola lalu ada yang bersenggolan seperti laga kaki seperti itu," katanya saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (15/8/2022).

Setelah itu, lanjutnya, usai bermain anaknya mencoba minta maaf kepada lawan bermain bolanya. Akan tetapi, lawannya seperti tidak terima dan langsung mengejar korban.

Walhasil, anaknya dan teman-temannya berlarian karena takut diserang. Besok harinya, Sabtu (13/8/2022), puluhan pemuda sudah menunggu di depan sekolah mereka. Setelah melihat anak korban keluar, langsung diserang.

"Ada tujuh orang yang dipukuli, yaitu anak saya dan enam orang rekannya," ucapnya.

Akibat pengeroyokan itu, dikatakan anaknya mendapati luka-luka di bagian wajah dan tubuhnya. Sementara teman anaknya juga serupa, bahkan ada yang matanya berdarah.

Dia menjelaskan untuk para pelaku bukan dari sekolah yang sama dengan anaknya. Akan tetapi dari pemuda di luar sekolah. Namun masih belum diketahui identitasnya.

Berangkat dari peristiwa itu, Zulfikar membuat laporan ke Polrestabes Medan dengan nomor laporan : LP/B/2555/VIII/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/ POLDA SUMATERA UTARA dengan perkara kekerasan terhadap anak di bawah umur.*** (detiksumut)