Pemilik Kantin SMA Jual Sabu

Pemprov Riau-BNN akan Gelar Tes Urine


Dibaca: 5567 kali 
Jumat, 21 April 2017 - 22:24:44 WIB
Pemprov Riau-BNN akan Gelar Tes Urine Ilustrasi, net

PEKANBARU (MR) - Hendri, pemilik kantin SMA I Kepenuhan, Rokan Hulu, Riau, ditangkap polisi berkaitan dengan narkoba. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku kaget dan memerintahkan penyelidikan internal.

"Hari ini saya akan cari tahu dulu siapa kepala sekolahnya. Karena sekarang ini status SMU di bawah Pemprov Riau," kata Andi, sapaan akrab Arsyadjuliandi, saat dihubungi detikcom, Jumat (21/4/2017).

Andi mengaku akan segera mengecek sekolah itu dan mengajak serta Dinas Pendidikan Riau. Dia menegaskan bila ada kelalaian dari pihak sekolah maka tentu akan ada sanksi yang disiapkan.

"Saat ini kita perlu mendalami terlebih dahulu terkait hal itu, kenapa sampai bisa pihak kantin kedapatan jual narkoba. Kalau ada kelalaian dari pihak sekolah, tentunya kita akan ada sanksi administrasi. Itu kalau ada bukti pembiaran," kata Andi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Kamsol, mengaku pihaknya akan menggandeng BNN untuk mengecek sekolah itu. Dia khawatir apabila nantinya para pelajar terlibat dalam bisnis haram itu.

"Ini sangat mengejutkan kantin sekolah kedapatan jualan sabu. Saya hari ini sudah berkoordinasi dengan BNN Provinsi Riau untuk sama-sama cek ke sekolah tersebut," kata Kamsol saat dihubungi terpisah.

Kamsol menyebut sekolah seharusnya mengawasi hal-hal semacam ini. Menurutnya, kasus ini tidak akan terungkap bila polisi tidak melakukan penangkapan.

"Jika kondisi tersebut tidak tertangkap pihak kepolisian, bukan tidak mungkin anak-anak kita malah disuruh turut menjualkan. Atau bisa jadi siswa kita akan coba-coba menggunakan narkoba. Inilah yang sangat kami sayangkan, mengapa sampai lolos dari pantauan pihak sekolah," kata Kamsol.

Selain itu, Kamsol juga berkoordinasi dengan BNN untuk melakukan tes urine. Tes itu akan dilakukan terhadap para siswa dan guru di sekolah itu.

"Ini perlu kita lakukan bersama dengan BNN untuk memastikan apakah narkoba itu juga dipasarkan ke siswa atau tidak," kata Kamsol.(FT10/detik.com)