Mantap...!!! Buwas dan Komisi III Siap Ungkap Kebenaran 'Wasiat' Fredi Budiman


Dibaca: 12051 kali 
Jumat, 29 Juli 2016 - 23:45:25 WIB
Mantap...!!! Buwas dan Komisi III Siap Ungkap Kebenaran 'Wasiat' Fredi Budiman Kepala BNN Komjen Budi Waseso.

MonitorRiau.com, Jakarta - Pengakuan terpidana mati Fredi Budiman kepada Koordinator KontraS Haris Azahar, membuat Masinton Pasaribu anggota Komisi III DPR RI merinding. Hal ini karena, isinya antara lain soal dugaan keterlibatan oknum BNN, kepolisian dan TNI dalam jaringan perdagangan narkoba.

Fredi merupakan gembong narkoba yang telah dieksekusi regu tembak dini hari Jum’at (29/7/2016) di Nusakambangan, Jawa Tengah. Kalau kesaksian Haris berdasarkan pengakuan Fredi itu benar, Masinton meminta ditelusuri.

"Kalau benar informasi yang disampaikan Fredi kepada Haris, merinding juga saya. Di situ melibatkan oknum BNN, polri, perwira tinggi TNI. Ada yang nitip-nitip harga segala, ini kan memang permainan sindikat mafia yang bukan lagi ecek-ecek," kata Masinton di Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Karenanya informasi tersebut menarik ditelusuri. Komisi III menurutnya juga bisa mengundang Haris untuk berdiskusi soal kebenaran pengakuan Fredi. Sebab, kalau dibiarkan info itu hanya sebatas wasiat saja.

Politikus PDIP itu menyebutkan, kalau sindikat narkoba sudah terorganisir dan melibatkan banyak aparatur negara, itu sudah membahayakan negara. Untuk itu informasi dari KontraS perlu diurai.

"Ini Kayak cerita di film jadinya. Fredi menggunakan mobil jenderal TNI bintang dua, berisi narkotika dari Medan ke Jakarta, kan begitu kesaksian Haris. Kita bisa bayangkan dalam waktu dua hari tiga malam di perjalanan," ujar Masinton.

Agar masalah ini tidak simpang siur, Ia mendorong curhat Fredi itu didalami. Ditelusuri oknum-oknum yang terlibat dalam sindikat jaringan peredaran narkotika," pungkasnya.

Terpisah, Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) langsung bereaksi terhadap tulisan Koordinator KontraS, Haris Azhar yang berisi percakapannya dengan Freddy Budiman, bandar narkoba yang dini hari tadi dihukum mati di Nusakambangan.

Dalam percakapan yang terjadi pada 2014 itu, Freddy mengungkapkan keterlibatan aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan polisi berpangkat jenderal bintang dua dalam bisnis haramnya.

"Panja Penegakan Hukum Komisi III DPR RI akan mendalami pengakuan Freddy Budiman tersebut sebagaimana yang ditulis oleh Haris," kata pria yang disapa Bamsoet itu saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Selain mendalami pengakuan Freddy, Panja yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa itu ‎juga akan mendalami keberadaan pengacara dan Sitinjak yang saat itu menjabat sebagai Kepala LP Nusakambangan.

"Karena merekalah sumber informasi yang membenarkan pengakuan Freddy, termasuk kita akan tanyakan ke Mahkamah Agung soal pledoi Freddy," katanya.

Politikus Partai Golkar itu juga berharap, hal ini jadi perhatian Kepala BNN, Budi Waseso.

"Ini jadi skandal besar bila memang benar. Tapi kan kita enggak bisa meminta konfirmasi kepada Freddy karena telah dieksekusi semalam, apakah hanya karangan semata dari Haris atau tidak. Ini harus menjadi perhatian serius bagi Kepala BNN," pungkasnya.

Menganggapi hal tersebut, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, menegaskan lembaga yang dipimpinnya tetap pada komitmen pemberantasan dan peredaran gelap narkotika hingga ke akar-akarnya, serta mendukung terciptanya aparat penegak hukum yang bersih.

"Kami meminta yang mengatas namakan Haris Azhar selaku penulis berita tersebut dapat membuktikan yang diungkapkan Freddy Budiman dalam kesaksiannya. BNN juga mendukung aparat penegak hukum dalam mengusut tuntas kebenaran berita tersebut," ujar Jenderal Polisi bintang tiga yang akrab disapa Buwas itu, Jumat (29/7/2016).

Buwas menambahkan, jika terbukti oknum BNN yang membantu Freddy Budiman dalam melancarkan bisnis narkoba akan ditindak tegas sesuai ketentuan perundang-undangan.

"BNN akan memberikan sanksi tegas dan keras sesuai aturan hukum yang berlaku," tandasnya.

 

sumber: pikiranlampung.com