MENU TUTUP

Admin Bank Riau Kepri Dibantu CS Saat Tilap Uang Nasabah Rp 5 M

Rabu, 29 Juni 2022 | 21:00:05 WIB
Admin Bank Riau Kepri Dibantu CS Saat Tilap Uang Nasabah Rp 5 M

MONITORRIAU.COM - Admin Bank Riau Kepri (BRK) bernama Rezky Purwanto menilap dana nasabah hingga Rp 5 miliar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Riau menyoroti aksi pembobolan dana nasabah itu, saat menjalankan aksinya Rezky dibantu oleh seorang customer servise (CS).

Kepala OJK Riau, M Lutfi meminta segera ada evaluasi di internal bank pelat merah tersebut.

"Saya itu dapat laporan langsung lemes. Ini kita lagi berbenah memperbaiki kesehatan bank menuju Syariah biar kokoh dan solid. Eh ada lagi musibah datang," terang Kepala OJK Riau, M Lutfi kepada detikSumut, Rabu (29/6/2022).

Lutfi menilai insiden pembobolan dana Rp 5 miliar milik nasabah itu harus menjadi bahan evaluasi menejemen. Terutama jelang konversi dari bank konvensional ke syariah.

"Saya coba memetik hikmah dan ini adalah momentum bagi manajemen memperbaiki menuju syariah. Semua kita berduka dan direksi juga berduka. Ini bank kita, harus kita lindungi sama-sama. Artinya BRK tak akan tinggal diam," katanya.

OJK Pastikan BRK Ganti Penuh Dana Nasabah

Lutfi memastikan seluruh dana nasabah yang ditilap pegawainya akan diganti penuh. Bahkan proses penggantian telah dilakukan hingga malam tadi.

"Nasabah tak akan dirugikan. Apa langkah BRK, pertama dia akan mengganti sebagai langkah cepat. Tapi jika ada nasabah yang masih belum tahu segera sampaikan ke bank atau OJK," katanya.

Selain itu, BRK harus menjamin nasabah lain tak terpengaruh. Sehingga diperlukan penyampaian jaminan untuk ketenangan nasabah.

"Ketiga melakukan evaluasi. Bank kecil, menengah dan besar bisa saja terjadi. Fraud (tindakan kecurangan yang dapat merugikan bank) itu bisa saja terjadi," kata Lutfi."

Selain evaluasi, Rezky sebagai pelaku turut meminta bantuan costumer servis cabang Pasir Pangarian untuk membuka rekening dormant (rekening yang tidak aktif). Hal itu disebut sebagai akses ilegal dan dilarang.

"Sangat mungkin dilakukan sendiri. Tetapi ini biasa kerjasama, saya sudah lihat hasil investigasi dilakukan sendiri ya," kata Lutfi.

Namun dalam menjalankan aksinya, Rezky juga harus mendapat persetujuan customer service untuk membuka dormant rekening nasabah. Hal itulah yang jadi jalan terjadinya pembobolan dana nasabah Rp 5 miliar.

"Dia minta approve itu benar ya, ada untuk minta aktifkan, kalau kerjasama tidak ada. Tapi ada pelanggaran prosedure juga. Tak boleh minta buka tanpa SOP atau formulir. Ya itu tidak boleh," kata Lutfi.

Lutfi menduga costumer service bernama Dilika Putri membantu membuka dormant karena Rezky juga sebagai pegawai. Maka Dilika membantu buka akses.

"Kalau CS yang dipasir itu untuk membuka dorman. Menurut tim investigasi BRK ya karena ini orang BRK yang minta dibantu. Kalau tidak dibuka dormant-nya ya tidak bisa setor tarik," katanya.

"Seharusnya nggak boleh (buka rekening dormant tanpa izin), karena ada formulir yang harus diberikan. Mungkin di kasus ini formulir diberikan kemudian, ya memang ada pelanggaran prosedur juga. Setelah diinvestigasi ada 14 kode cabang. Artinya ini terjadi di 14 kantor cabang BRK," kata Lutfi.

Bank Riau Kepri Tanggung Ulah Pegawai Nakal

Akibat dari ulah pegawai, Bank Riau Kepri harus mengganti seluruh dana nasabah yang ditilap. Dana itu diganti sebagai jaminan keamanan dana nasabah di Bank Riau Kepri.

"Dana nasabah diganti oleh BRK. Dana untuk mengganri itu dibebankan dari laba atau keuntungan bank, " Kata lutfi.*** (detiksumut) 

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Siswa SSB Persekat Dumai dan Garuda Soccer School Lulus SKO Sumbar

2

Perkuat Program TJSL, PHR Jalin Kerja Sama dengan Mitra Pelaksana Riau

3

Kadishub Dumai Pimpin Rapat Persiapan Pelaksanaan Qurban

4

Bencana Sumbar, IKMR Dumai Tutup Galang Dana

5

Babinsa Sertu Roni Sandra Hadiri Peresmian PT. Mitra Bandar Bertuah di Bukit Nenas