MENU TUTUP

Jangan Tergerus Integritas dan Pesan, Jelang HPN Tetap Jaga Kualitas

Senin, 06 Februari 2023 | 01:25:39 WIB
Jangan Tergerus Integritas dan Pesan, Jelang HPN Tetap Jaga Kualitas

BOGOR (MR) - Menjelang Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke 77 tanggal 9 Februari mendatang. Dengan tema Pers Indonesia adalah lokomotif kemajuan bangsa, menjadi inspirasi lompatan-lompatan kemajuan, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi, dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan.

Termasuk mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat, dan tetap akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas wartawan.

Radio Teman Kabupaten Bogor , dipandu (Host) Cesy Presentya menggelar HUT HPN/PWI ke 77 dengan menghadirkan Ketua PWI Kabupaten Bogor dan Kamaludin Insan Anggota Dewan Pers Indonesia.

Subagiyo menyampaikan dengan HPN dan HUT PWI ke 77 sudah barang tentu panjang disertao berbagai masa rejim. Seperti di Indonesia mengalami tiga rejim, Orla, Orba, dan Reformasi.

Sebelum era pers juda pada era penjajahan Belanda dengan pertama kali sebuah koran diterbitkan oleh kolonial Belanda. Seiring perjalanan tersebut, tokoh perderakan ikut di dunia jurnalistik dengan membawa pergerakan kemerdekaan.

Kini era digital terjadi pertumbuhan luar biasa dengan era digital, sejak 2013 – sampai sekarang munculah digitalisasi semakin menjamur dam menjadi moming. Seperti di Bogor hampir tiap hari bermunculan webside atau media daring.

Sudah barang kran kebebasan sudah tidak ada lagi Surat Usaha Izin Penerbita (SIUP) dengan terbit UU No. 40 Tahun 1999 tentang kemerdekaan Pers .

Dengan era Reformasi inilah, terjadi pergeseran cukup kuat media massa cetak/ koran mulai tumbang satu persatu. Seperti Sinar Harapan tutup secara resni pada tahun 2015 dan berlanjut hingga kini terakhir di penghujung 2022 kora harian Republika tutup secara permanen.

Bertumbangan sejumlah media cetak/koran, majalah, poskota, Hai, Soccer, dan lainnya. Semakin semarak menjamur media daring di Indonesia.

Namun, berbagai media daring dan ditambah dengan jurnalis citizen, media sosial bertebaran dalam setiap hari menghiasi digital Indonesia.
Fenomena ini, menambah semakin eufura di era Reformasi tersebut. Sehingga masyarakat menyantap berbagai informasi telanjang sebagian hoax.

Belum lagi jurnalis dadakan bermunculan, akibat mulai menggusur citra wartawan intelek berjalan bergeser kepada nilai jurnalistik tak mengindahkan rambu-rambu UU No. 40 tahun 1999 dengan kode etik wartawan.

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Babinsa Dumai Timur Lakukan Sosialisasi PMK di Peternakan RT 22

2

Bawaslu Dumai Gelar Rapat Koordinasi Rekrutmen PKD

3

Dinas Perikanan Kota Dumai Sahkan Pokdakan PRABU JAYA

4

Prajurit dan Persit Kodim 0320/Dumai Terima Penyuluhan Hukum dari Kodam I/BB

5

Bea Cukai vs Jurnalis Inhil, 3-1 Hingga Menit Akhir