MENU TUTUP
Bom Mapolresta Solo

Pernah Jadi Ketua RT, Nur Rohman Dikenal Peduli Lingkungan

Selasa, 05 Juli 2016 | 14:10:50 WIB
Pernah Jadi Ketua RT, Nur Rohman Dikenal Peduli Lingkungan
MonitorRiau.com, Solo - Nur Rohman disebut oleh Kapolri sebagai terduga tunggal pelaku peledakan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta. Para tetangga mengenali Nur Rohman sebagai pribadi yang hangat dan sangat peduli lingkungan. Namun setelah mengikuti kelompok tertentu, Nur menjadi sangat memilih teman dan hingga akhirnya menghilang setelah teman-temannya ditangkap polisi.

Lelaki kelahiran Solo 1 November 1985 itu adalah warga asli Kampung Sangkrah RT 1 RW 12, Kelurahan Sangkrah, Solo. Dia bersama istri dan kedua anaknya menempati rumah peninggalan orangtuanya yang telah meninggal. Karena dikenal sebagai pemuda yang mudah bersosialisasi dan peduli lingkungan, Nur Rohman bahkan dipilih sebagai Ketua RT setempat.

"Dalam kehidupan sosialnya, dia sangat bagus. Bahkan melebihi yang lain. Paling sering menggerakkan warga untuk kerja bakti. Kalau yang lain mungkin agak risih masuk got, tapi Nur Rohman tidak. Dia akan turun paling awal untuk mengeruk kotoran. Yang membuat Nur Rohman berbeda mungkin hanya soal sikap hidupnnya itu," ujar Wilarno, ketua RT yang menggantikan Nur Rohman, Selasa (5/7/2016).

Setelah mengikuti kelompok tertentu, kata Wilarno, Nur Rohman menjadi suka memilih teman. Tidak semua warga diajak ngobrol. Sedangkan kepada yang diajak ngobrol, pembicaraannya selalu menyangkut prinsip hidup untuk berjihad melalui jalan kekerasan.

Wilarno mengatakan sekitar pertengahan 2015, secara tiba-tiba, Nur Rohman datang ke rumah Wilarno dan berpesan bahwa Nur dan teman-teman sedang dalam kondisi sulit dan kemungkinan akan segera ditangkap aparat terkait kegiatannya selama ini. Nur berpesan, jika sewaktu-waktu dia menghilang maka Wilarno yang saat itu menjabat sekretaris pengurus RT agar menggantikan posisinya sebagai ketua RT.

"Saat itu saya sangat kaget karena tidak menduga dia sejauh itu melakukan kegiatan terlarang. Tak seberapa lama setelah itu lalu ada penangkapan Kelompok Ibad dan kawan-kawannya di Losari. Setelah itu Nur menghilang. Tanggal 28 Agustus 2015, istrinya datang menemui saya menyerahkan surat yang ditulis Nur, isianya menyatakan mundur dari ketua RT karena akan bekerja di Kalimantan. Semenjak itu saya belum pernah lihat Nur Rohman di kampung kami," lanjut Wilarno.

Namun rupanya Nur telah berusaha menghilangkan identitas dirinya dari berkas kampung. Saat mengundurkan diri itu Nur lewat istrinya hanya menyerahkan cap basah kepengurusan RT. Sedangkan seluruh berkas kependudukan warga, termasuk Kartu Keluarga atas nama Nur Rohman tidak diserahkan kepada Wilarno.

Tentang kebaikan Nur Rohman juga disampaikan oleh dua tetangga dekatnya, Kardi dan Asmuni. Keduanya mengatakan bahwa semula Nur adalah pribadi yang hangat dan tekun menghidupi keluarganya. Perubahan sikap dan perilaku itu terlihat semenjak mengikuti kelompok tertentu.

"Sebetulnya yang sering menjadi perhatian warga di sini adalah kondisi anak istrinya setelah ditinggal lari. Kondisinya sangat memprihatinkan," ujar Asmuni.

"Selama ini kami himbau warga untuk sering menyantuni anak-anak dan istri Nur. Kami beri kesadaran bahwa sebaiknya kita menolong atas dasar kemanusiaan, jangan melihat latar belakang riwayat perilaku bapaknya," tambah Wilarno. (dtc)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Bawaslu Dumai Buka Perekrutan Panwaslu Kecamatan di 4 Kecamatan

2

Dandim 0320/Dumai Ucapkan Selamat Hari Lembaga Sosial Desa, Dorong Inovasi dan Pelayanan Berkualitas

3

Akademi Pemilu dan Demokrasi Beri Masukan di Sosialisasi Pencalonan Perseorangan pada Pilkada Kampar 2024

4

Serda Cerzakatno Gencarkan Patroli Cegah Karhutla

5

Sertu Afnal Temui Masyarakat, Guna Laksanakan Komsos