YHPI akan Luncurkan Buku Puisi Rida K Liamsi
JAKARTA (MR) - Yayasan Hari Puisi Indonesia (YHPI) akan menggelar peluncuran buku puisi terbaru penyair Indonesia asal Kepulauan Riau, Rida K Liamsi yang berjudul 'Secangkir Kopi Sekanak' di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (15/11) Pukul 14:00 WIB.
Buku dengan desain warna kopi ini akan diluncurkan langsung oleh Presiden Penyair, Sutardji Calzoum Bachri.
Peluncuran buku yang dipusatkan dinlantai 2 Perpusnas ini nantinya diisi dengan bedah buku yang dikupas tuntas oleh empat orang pembicara yakni, Ahmadun Yosi Herfanda, Fakhrunnas MA Jabbar, Hasan Aspahani, dan Kurnia Effendi, dengan moderator Sofyan RH. Zaid.
Acara ini juga akan menampilkan pembacaan puisi para penyair Indonesia, seperti Asrizal Nur, Ewith Bahar, Jimmy S Johansyah, Rini Intama, Sihar Ramses Simatupang, dan lain-lain.
Sekretaris Umum Yayasan Hari Puisi, Asrizal Nur yang juga menggagas acara peluncuran buku ini menghimbau semua pihak untuk dapat hadir dalam acara tersebut.
“Bagi siapa saja yang hadir akan mendapatkan 1 buku Secangkir Kopi Sekanak. Mari datang dan menikmati kopi sekanak ini dalam bentuk buku puisi. Datuk Rida, selaku penyairnya juga akan hadir untuk acara ini," katanya saat ditemui di Rumah Seni Asnur, Depok, Selasa (14/11).
Sementara itu, Rida K. Liamsi yang juga menjabat sebagai Pembina YHPI mengungkapkan rasa bahagianya karena dapat merampungkan buku puisi tunggal kelima setelah empat tahun lebih tidak menerbitkan buku puisi. Buku puisi yang berisi 30 puisi panjang yang sebagian merupakan puisi baru namun terdapat juga puisi-puisi lama.
"Bagi yang pernah datang ke Kepri, harusnya pernah mencicipi kopi sekanak. Apa itu? Kopi yang menjadi bagian dari Kerajaan Melayu yang berasal dari Sekanak, Lingga, Kepulauan Riau. Kopi ini identik dengan watak orang Melayu, kental hitam pekat sebagaimana dalam persahabatan," tuturnya.
''Kopi sekanak merupakan warisan para pengembara laut asal Tiongkok yang memadukan tujuh rempah pilihan dengan biji kopi robusta serta ketulusan hati,'' ujar Rida kemudian. (PRK)
