Judul Buku : Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar
Penulis : M. Dien Madjid Dan Johan Wahyudhi
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : PRENADA MEDIA GROUP
ISBN : 978-602-1186-10-7
BAB I
Pendahuluan
Sejarah yaitu pengalaman hidup manusia pada masa lalu dan akan berlangsung terus sepanjang usia manusia. Tujuan mempelajarai sejarah yaitu supaya pengalaman manusia, baik manusia lain atau dirinya sendiri pada masa lalu, bisa menjadi pelajaran, pengingat, inspirasi, sekaligus sebagai motivasi dalam menjalani kehidupan di masa sekarang dan mendatang. Mempelajari sejarah merupakan perwujudan dari tanggung jawab manusia akan hal-hal yang sudah dilakukannya serta keinginan untuk bisa hidup lebih mulia dimsa selanjutnya.
Pengabaian akan sejarah akan mengakibatkan amnesia kelampauan yang diikuti kehilangan identitas diri. Dimana ia mungkin tidak akan bisa membangun dan mengupayakan kehidupannya lebih baik lagi. Alangkh meruginya jika manusia tidak bisa mengambil hikmah dari peristiwa sejarah. Padahal, sifat sejarah itu unik dan hanya terjadi sekali. Kegagalan manusia memetik hikmah dari setiap peristiwa akan berujung pada penyesalan. Sejarah adalah drama kehidupan yang riil yang ditulis melalui metode ilmiah dan memuat unsure seniyang kental sehingga cerita sejarah akan selalu menarik minat menyimak dan mempelajarinya. Penulisan sejarah atau historiografi menawarkan sesuatu yang tidak kalah menariknyadibanding dengan bidang-bidang lain seperti teknologi atom dan satelit komunikasi.
Buku ajar ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali pelajaran sejarah kepada mereka sebagai bidang telaah yang seharusnya bisa menarik minat dan perhatian mereka. Buku ini juga ingin mengatakan pada mereka bahwa sejarah itu merupakan suatu ilmu dengan metode dan kaidah-kaidah ilmiah, sejarah bukan dongeng tentang negeri antah berantah.
BAB II
Lingkup Sejarah
A. Pengertian Sejarah
Sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang menyerap kata Syajarah dari bahasa Arab yang berarti pohon, keturunan, asal-usul, silsilah, riwayat. Kata ini masuk ke dalam bahasa Melayu sesudah akulturasi budaya pada sekitar abad ke-13. Akulturasi yang kedua yaitu ketika masuknya kebudayaan Barat pada abad ke-15 yang membawa kata Historie (Belanda) History (Inggris) berasal dari bahasa Yunani, Istoria yang berarti ilmu.
Jadi, pengertian sejarah adalah kejadian-kejadian atau peristiwa pada masa lampau yang terkait dengan kehidupan manusia. Ilmu yang mempelajari tentang kejadian-kejadian itu disebut ilmu sejarah. Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan, proses perubahan atau dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
B. Kegunaan Dan Peran Sejarah
Kegunaan sejarah yaitu mempelajari sejarah akan membangkitkan kesadaran masyarakat dalam keterikatannya dengan manusia lain sebagai sebuah komunitas dari yang terkecil, yaitu keluarga, sampai pada suatu bangsa. Mempelajari sejarah juga akan memupuk kebiasaan berpikir secara kontekstual sesuai dengan ruang dan waktu dimana peristiwa itu terjadi tanpa meninggalkan hakikat perubahan yang terjadi dalam proses sosio-kultural, atau proses dimana aspek kemasyarakatan dan kebudayaan menjadi landasannya. Dengan mempelajari sejarah, kita tidak akan mudah terjebak pada opini karena terbiasa berpikir kritis, analitis, dan rasional serta didukung oleh fakta. Dengan menilik peristiwa masa lampau, kita akan menghormati dan senantiasa memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Peran sejarah yaitu sebagai pelajaran. Manusia dianugerahi akal dan pikiran sehingga bisa mengambil pelajran dari pengalaman yang dialaminya atau pengalaman orang lain baik berupa keberhasilan maupun kegagalan dari generasi sebelumnya. Melalui sejarah, manusia bisa mengembangkan segenap potensinya sekaligus menghindar dari dari kesalahan masa lalu, baik yang dilakukan orang lain maupun kesalahan yang pernah dilakukannya sendiri. Mempelajari sejarah akan menghindarkan diri dari mengulangi kesalahan masa lalu. Peran berikutnya yaitu mengingatkan dan kemudian menyadarkan kita pada suatu potensi sekaligus kelemahan yang kita miliki. Mempelajari sejarah senantiasa akan selalu meningkatkan derajat kemanusiaan kita dari waktu ke waktu.
C. Peristiwa Sejarah
Peristiwa sejarah adalah sebuah peristiwa masa lalu dimana peristiwa tersebut terkait dengan hajat hidup manusia. Peristiwa sejarah bersifat unik di karenakan hanya terjadi satu kali saja. Peristiwa lain serupa mungkin saja terjadi dan berulang namun kejadiannya tidak mungkin sama persis. Peristiwa sejarah adalah peristiwa yang memiliki signifikan secara historis dan berpengaruh bagi orang lain secara luas sehingga bermanfaat dikenang. Contoh peristiwa sejarah yaitu Gerakan 30 September 1965. Munculnya peristiwa sejarah erat hubungannya dengan masyarakat sebagai sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan visi, tradisi, dan penghayatan masa lampau.
D. Dimensi Sejarah
Dimensi sejarah merupakan aspek-aspek dalam kehidupan masyarakat di masa lalu. Masyarakat sebagai kumpulan dari manusia yang hidup bersama tentunya memiliki berbagai aspek yang melingkupinya.mereka harus memiliki pemimpin, dahulu mungkin seorang raja, kaisar, atau sultan.. masalah yang sering muncul biasanya masalah pergantian atau perebutan kekuasaan, dalam kaitan ini dimensi politik menjadi kental.
E. Fakta Sejarah
Fakta sejarah memberikan informasi tentang suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Fakta berasal dari bahasa Latin, factus dan facerel, yang artinya selesai atau mengerjakan. Fakta sejarah adalah fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti. Fakta sejarah adalah hasil dari proses seleksi dari sumber-sumber sejarah. Sumber-sumber sejarah adalah sesuatu yang langsung atau tidak langsung, yang menyampaikan kepada kita tentang suatu kenyataan di masa lalu.
Fakta sejarah dibagi atas beberapa jenis, yaitu :
1. Fakta Lunak merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-fakta lain.
2. Fakta keras merupakan fakta-fakta yang biasanya telah diterima sebagai suatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan.
3. Inferensi merupakan ide-ide sebagai yang menjebatani antara fakta yang satu dan fakta yang lain.
4. Opini merupakan pendapat pribadi, yang tidak didasarkanpada pendapat umum.
F. Periodisasi
Periodisasi adalah pembagian kurun waktu. Pemenggalan atau pembagian sebuah kurun waktu tidak didasarkan pada hitungan matematis, misalnya setiap satu abad, lima abad tetapi sering kali mengikuti perkembangan peradaban masyarakat manusia. Periodisasi menjadi penting bukan saja untuk membedakan suatu kurun waktu dari sebelum dan sesudahnya, lebih dari itu adalah untuk mengetahui adanya kintinuitas pergerakan sejarah dari waktu ke waktu.
G. Ramalan Sejarah
Walaupun sejarah diyakini tidak dapat diulang secara pewaris, namun ada pola-pola kejadian yang dapat diamati. Peramalan dilakukan sebagai upaya antisipasi atas bergulirnya pola-pola kejadian.
BAB III
Ilmu Sejarah
A. Pengetahuan Dan Ilmu Sejarah
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan adalah informasi yang sudah dikolaborasi dengan pemahaman sehingga menimbulkan sebuah potensi pada diri seseorang. Pengetahuan sejarah memang hanya bisa diterapkan kebenarannya ketika sudah melalui fase penalaran.
Ilmu sejarah sering kali dimasukkan dalam cabang ilmu-ilmu social walaupun ada juga yang mengelompokkan nya pada ilmu humaniora. Ilmu sejarah menjadi senjata pamungkas sejarawan dalam mengungkap keaslian sejarah.
B. Sejarah: Ilmu Dan Seni
Sejarah sebagai ilmu mengkaji informasi dari masa lalu yang merupakan suatu hasil dari kebudayaan. Semua yang ditinggalkan baik berupa dokumen ataupun benda selalu melibatkan unsure rasa dengan kata lain yaitu seni. Sejarah sebagai ilmu yang mengakaji fakta-fakta peninggalan masa lalu melalui metode ilmiah.
1. Sejarah sebagai ilmu memiliki ciri-ciri, yaitu:
a. Bersifat empiris artinya dibangun berdasarkan pengalaman hidup manusia.
b. Memiliki objek
c. Memiliki teori
d. Memiliki generalisasi
e. Memiliki metode
2. Sejarah sebagai seni memiliki factor-faktor yang mempengaruhi sejarah sebagai seni, yaitu:
a. Imajinasi
b. Emosi
c. Sastra
C. Ilmu Sejarah Dan Ilmu Sosial Lainnya
Keterkaiatn ilmu sejarah dengan ilmu-ilmu social lainnya sangat erat. Fungsi ilmu social lain bahkan menjadi ilmu bantu dalam memperkaya interpretasi sejarah. Berbagai ilmu social berpengaruh besar dalam membantu penelaahan sejarah. Begitu juga sebaliknya, tinjauan historis juga sering digunakan untuk memperkaya penelaahan ilmu-ilmu social lainnya terutama dalam menjelaskan perkembangan ilmu-ilmu tersebut dari waktu ke waktu.
D. Ilmu Bantu Sejarah
Ilmu bantu sejarah adalah cabang ilmu yang bisa digunakan sejarawan dalam pelaksanaan penelitian maupun rekonstruksi peristiwa sejarah. Ilmu bantu sejaran adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kehidupan manusia seharihari. Fungsi ilmu bantu sejarah yaitu sebagai alat bantu untuk mengungkapkan suatu fakta dari sumber sejarah, sebagai alat untuk mengurangi sekaligus mengkritisi sumber dan fakta-fakta yang telah dihimpun oleh peneliti, sebagai control agar proses yang dilakukan peneliti sejarah tetap bersandar pada metode-metode ilmiah supayapeneliti tidak terjebak ke dalam fiksi dan mitos.
Macam-macam ilmu bantu sejarah, yaitu:
1. Paleoantropologi, adalah ilmu yang mempelajari manusia purba.
2. Arkeologi, adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan.
3. Paleografi, adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan bentuk tulisan atau tulisan kuno.
4. Epigrafi, adalah ilmu yang berusaha meneliti benda-benda tertulis yang berasal dari masa lampau.
5. Ikonografi adalah ilmu yang mempelajari identifikasi, deskripsi, dan interpretasi isi gambar.
6. Numismatic adalah ilmu yang mempelajari mengumpulkan mata uang, termasuk koin, token, uang kertas, dan benda-benda yang terkait.
7. Keraminologi, menitikberatkan pada penelaahan peninggalan kuno terutama keramik hasil kebudayaan masyarakat yang pernah ada.
8. Geneologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang keluarga dan penelusuran jalur keturunan serta sejarahnya.
9. Filologi, adalah ilmu yang mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno.
10. Etnografi adalah strategi penelitian ilmiah yang digunakan dalam ilmu social tarutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi.
11. Ilmu-ilmu social lainnya, sangat penting dalam membantu mengungkapkan latar belakang social dari suatu masyarakat dalam satu kurun waktu dimana peristiwa itu terjadi.
12. Linguistik adalah ilmu bahasa.
13. Statistik/Statistika, adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan mempresentasikan data.
14. Komputer Dan Internet, computer digunakan kebutuhan penulisan, penggunaan internet sangat membantu dalam penyimpanan dan penyajian data. Media internet memungkinkan seseorang peneliti mengakses informasi dari dank e dunia luar, seolah tanpa batas. Sengan bantuan komputer, publikasi dari hasil-hasil penelitian begitu mudah dan murah.
E. Sejarah Lisan
Sejarah lisan yaitu bagian dari metode penelitian sejarah yang merupakan teknik pengumpulan sumber sejarah dengan cara wawancara terhadap pelaku dan saksi sejarah atau orang-orang yang pernah hidup pada zaman yang sedang diteliti oleh peneliti sejarah. Saksi sejarah pelisanan ini harus benar-benar ada dan menyaksikan ketika peristiwa itu terjadi, mengetahui, mengikuti kejadian masa lampau yang diceritakan dengan penuh tanggung jawab atas kebenarannya.
F. Sejarah Sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan maupun diceritakan oleh seseorang. Kisah sejarah merupakan cerita tentang peristiwa masa lalu yang sudah ditelusuri dan diverifikasi keberadaannya.
G. Jenis-Jenis Sejarah
1. Sejarah berdasarkan Geografis
a. Sejarah Lokal adalah sejarah yang hidup dalam cakupan daerah tertentu yang kemungkinan besar belum banyak diketahui oleh orang banyak dari daerah lain.
b. Sejarah Nasional merupakan telaah masa lalu yang sudah mengorbit dan dikenal luas dalam suatu Negara.
c. Sejarah dunia merupakan sejarah yang sangat subjektif
2. Sejarah Berdasarkan Lingkup Waktu Atau Zaman
a. Sejarah Zaman Klasik dimulai pada masa kerajaan besar dunia kuno dimulai dari sebelum masehi.
b. Sejarah Zaman Pertengahan dimulai tahun 4000-1500 M.
c. Sejarah Zaman Renaissance dimulai abad ke-15 M
d. Sejarah Zaman Penjelajahan, majunya ilmu pengetahuan, melalui semangat renaissance, kemudian berkembang menyelimuti Eropa.
e. Sejarah Zaman Modern, dimulai pada tahun 1777, seorang ilmuan Skotlandia bernama James Watt menemukan mesin uap.
f. Sejarah Kontemporer, ketika abad ke-18 muncul fenomena baru dalam perpolitikan EWropa yaitu mulai menggunakan konsep kenegaraan sebagai latar pemerintahan suatu Negara.
g. Sejarah Berdasarkan Tema yaitu sejarah politik, sejarah social, sejarah ekonomi, sejarah kebudayaan, sejarah mentalitas, sejarah pendidikan, sejarah intelektual.
h. Sejarah Berdasarkan Wilayah Kajian yaitu sejarah Asia Tenggara, sejarrah Amerika, sejarah Asia Selatan, Sejarah Asia Timur, Sejarah Eropa.
BAB IV
Teori Gerak Sejarah
A. Penjelasan Teori Gerak Sejarah
Gerak sejarah tidak menuju ke akhirat, tetapi kea rah kemajuan duniawi, maka dalam dunia yang seolah-olah tidak memerlukan tuhan lagi, timbullah paham-paham baru yang berpedoman pada evolusi tak terbatas, diantaranya paham historical materialism atau economic determinism. Gerak sejarah tidak bertujuan sesuatu kecuali melahirkan, membesarkan, mengmbangkan, meruntuhkan kebudayaan. Gerak sejarah adalah perimbangan antara kehendak tuhan dan usaha manusia.
B. Gerak Sejarah
Gerak sejarah disebabkan oleh manusia (jiwa besar dan khalayak) dan kekuatan di luar manusia (Tuhan, dewata, kekuatan masyarakatt, nasib). Pemahaman mengenai teori gerak sejarah dimaksudkan supaya kita mempunyai gambaran yang menyeluruh tentang posisi manusia dalam rentang sejarah dan factor-faktor lain di luar manusia yang juga menentukan arah dari gerak sejarah, karena pada suatu titik manusia berada pada posisi yang tidak bisa berbuat apa-apa.
C. Sifat Gerak Sejarah
1. Tanpa arah tujuan. Gerak sejarah ini berputar-putar, berulang-ulang, dan tidak terdapatlah sesuatu yang baru.
2. Pelaksanaan kehendak Tuhan. Gerak sejarah ditentukan oleh Tuhan menuju kea rah kesempurnaan manusia menurut kehendak Tuhan.
3. Evolusi dengan kemajuan yang tidak terbatas. Gerak sejarah membawa manusia setingkat semi setingkat terus kea rah kemajuan.
4. Terdapat paham materialism historis yang menyebutkan bahwa masyarakat tanpa kelas adalah tujuan gerak sejarah.
5. Reaksi terhadap paham evolusi itu menghasilkan beberapa aliran baru yaitu aliran menuju ketuhanan, aliran irama gerak sejarah, aliran kemanusiaan.
BAB V
Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial
A. Urgensi Ilmu Sosial Dalam Sejarah
Dalam perkebangannya, sejarah nyatanya bukanlah ilmu yang terasing dari pergaulan interkeilmuan. Kekayaan bahan yang bersumber pada masa lalu, membuat bidang ilmu ini semarak untuk menghadirkan suatu telaah bagi jiwa-jiwa zaman. Masa lalu menawarkan suatu romantisme yang masuk ke relung terdalam pendengarnya. Saat di dengar lalu dicerna oleh pikiran, tanpa menunggu waktu lama, sejarah mengalami resolusi bentuk dan prinsip menjadi suatu ranah kajian yang terbuka, terlebih ketika menimbang kontribusinya di masa kini.terjalinnya hubungan yang mesra antara sejarah dan ilmu-ilmu social meripakan keniscayaan yang disengaja. Sejarah bukan hanya berisi kebesaran raja dan peperangan yang mengundang decak kagum tetapi juga memiliki temuan yang bisa diperhatikan sebagai renungan atau malah menjadi solusi bagi problem-problem social yang yang urung terselesaikan.
B. Contoh Aplikasi Ilmu Sosial Dalam Kajian Sejarah
1. Sosiologi
Sosiologi mempunyai banyak cabang pembahasan, seperti sosiologi keluarga, kota, desa, dan sosiolohi industry. Terdapat beberapa teori-teori sosiologi yang bisa digunakan, antara lain stratifikasi, konflik, resolusi, interaksi, kekuasaan, serta beberapa konsep sosiologi seperti mobilisasi social, perubahan social, dan solidaritas. Kesemuanya perlu dikuasai untuk menulis sejarah social.
2. Ilmu Politik
Ilmu politik memiliki banyak istilah, antara lain yaitu kultur politik, organisasi, system politik, demokrasi, konstitusi, bargaining, birokrasi, karisma, patron-cli-ent, kepemimpinan, dan korupsi.
3. Antropologi
Dalam ilmu yang bertalian dengan manusia dan budaya ini lebih ditekankan pada antropologi social, antropologi politik, dan antropologi ekonomi. Konsep-konsep yang perlu diketahui, antara lain yaitu symbol, system kepercayaan, folklore, tradisi besar, tradisi kecil, enkulturasi, inkulturasi, agraris, maritime, dan primitive.
4. Ekonomi
Penelitian ekonomi mempunyai dimensi yang tidak kalah luas dengan ilmu-ilmu sebelumnya. Ekonomi menjadi salah satu pembentuk peradaban yang paling signifikan. Seiring berjalannya waktu, ekonomi akhirnya bisa menjalin hubungan dengan kajian sejarah sehingga bisa menampilkan informasi terkait yang masih terselubung. Kaidah-kaidah ekonomi telah menjadi pisau analisis yang hendak digunakan. Sejarawan yang akan menulis sejarah ekonomi diharuskan menguasai konsep-konsep ilmu ekonomi, meskipun sederhana. Konsep-konsep seperti ekonomi makro, ekonomi mikro, ekonomi pembangunan, pemasaran, inflasi, devaluasi, agio, upah, gaji, biaya bunga, nilai tambah, harga, dan sewa harus dikuasai.
C. Mazhab Annales
Mazhab Annales adalah aliran pendekatan sejarah yang pertama kali diperkenalkan di Perancis pada abad ke-20. Fernand Braudel (1902-1985), seorang sejarawan Perancis, yang memotori tersiarnya Mazhab Annales di lingkungan sejarawan Eropa. Namaun Braudel mulai diperhitungkan sesudah karya utamanya yang terbit pada 1949, Laut Tengah dan Dunia Sekitarnya pada Zaman Philips II. Buku ini terdiri atas tiga bagian yang berisi tinjauan terfokus mengenai suatu subtema.
D. Pendekatan Struktural
Pendekatan structural dalam sejarah sering digunakan sejarawan dalam menelisik masa silam. Ketika sejarawan memperhatikan gejala social budaya masa lalu, maka akan muncul kilasan dimensi social budaya yang bentuknya lebih kompleks. Pendekatan structural sangat berhubungan dengan kegiatan individu atau sekelompok manusia. Setiap peranan atau fungsi yang dilakukannya, termasuk dalam kerangka atau pola social budaya tertentu. Beberapa gejala structural di dalam peristiwa, situasi, dan perkembangan sejarah bisa dijelaskan dalam berbagai bentu, yaitu :
1. Struktur social yang meliputi bermacam golongan social atau kelas social seta hubungannya.
2. Struktur agraris di wilayah pedesaan memotret berbagai golongan warga desa atau “petani” yang diklasifikasikan berdasarkan pemilikan tanah atau yang kerjanya tidak berhubungan dengan tanah.
3. Struktur kekuasaan yang menampilkan hierarku dalam system politik.
4. Struktur kepribadian (personality) yang terlihat pada pola kelakuan dan sikap seseorang sebagai pengendapan sifat, nilai, atau watak yang dihayati oleh pribadi yang bersangkutan.
5. Struktur organisasi biasanya muncul sebagai jaringan hubungan antara para anggota dan antara anggota dengan pengurus.
BAB VI
Metodologi Sejarah
Metode merupakan suatu cara procedural untuk berbuat dan mengerjakan sesuatu dalam sebuah system yang teratur dan terencana. Metodologi sering disebut denganberbagai ilmu yang mengkaji tentang metode. Metodologi harus memperhatikan kerangka pemikiran tentang konsep, kategori, model, hipotesis, dan prosedur umum dalam menyusun sebuah teori. Adapun teori merupakan kaidah yang mendasari sebuah gejala dan sudah dilakukan verifikasi. Terdapat 2 aliran penulisan sejarah yaitu :
1. Sejarah naratif yaitu penulisan sejarah berupa narasi tanpa memanfaatkan teori dan metodologi.
2. Sejarah analitis yaitu penulisan sejarah yang memanfaatkan taori dan metodologi.
A. Alur Metodologi Sejarah
Sebagai sebuah prosedur, metode mengajukan beberapa prasyarat yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Heuristic
Berasal dari bahasa Yunani heuristiken yang berarti menemukan atau mengumpulkan sumber. Dalam kaitan dengan sejarah yaitu sumber yaitu sumber sejarah yang tersebar berupa catatan, kesaksian, dan fakta lain yang bisa memberikan penggambaran tentang sebuah peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia.
2. Kritik Sumber
Sumber-sumber yang sudah dikumpulkan tersebut baik berupa benda, sumber tertulis maupun lisan kemudian di verifikasi atau diuji melalui serangkaian kritik, baik bersifat intern maupun ektern. Kritik intern dilakukan untuk menilai kelayakan atau kredibilitas sumber. Kredibilitas sumber biasanya mengacu pada kemampuan sumber untuk mengungkap kebenaran suatu peristiwa. Kritik ektern dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keabsahan dan autentisitas sumber. Autentisitas sumber tersebut adalah melakukan pengecekan tanggal penerbitan dokumen, pengecekan bahan yang berubah kertas atau tinta apakah cocok dengan masa dimana bahan semacam itu bisa digunakan atau diproduksi.
3. Interpretasi
Setelah fakta-fakta disusun, kemudian dilakukan interpretasi. Fakta-fakta harus disusun dan digabungkan satu sama lain sehingga membentuk cerita peristiwa sejarah.interpretasi disebut penafsiran.
4. Historiografi
Historiografi merupakan tahap akhir dari penelitian sejarah yaitu pemulisan sejarah yang dilakukan. Penulisan sejarah merupakan cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan.
B. Generalisasi
Generalisasi adalah pekerjaan penyimpulan dari yang khusus ke pada yang umum. Generalisasi yang tersedia bisa menjadi dasar penelitian bila sifatnya sederhana, telah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya, dan merupakan accepted history atau sejarah yang sudah diterima umum. Generalisasi sejarah yang sebenarnya merupakan hasil penelitian.
Macam-macam generalisasi, yaitu:
1. Generalisasi Konseptual, karena berupa konsep yang menggambarkan fakta.
2. Generalisasi Personal, karena berupa berpikir yang menyamakan bagian dari keseluruhan.
3. Generalisasi Tematik. Biasanya dalam beberapa kasus ditemukan, judul buku tidak berlainan dengan tema buku.
4. Generalisasi Spasial. Karena barupa tentang tempat.
5. Generalisasi Periodic. Karena berupa sebuah periode.
6. Generalisasi Kasual. Karena berupa sebab-sebab berkesinambungan, perkembangan, pengulangan, dan perubahan sejarah.
7. Generalisasi Determinisme. Karena bila orang memastikan hanya satu saja yang menyebabkan sesuatu terjadi.
8. Generalisasi Sejarah. Bersifat aposteriori artinya generalisasi yang sudah ,melewati proses pengamatan.
9. Generalisasi Kultural. Dilakukan untuk melihat peristiwa secara sederhana dari sisi budaya.
10. Generalisasi Sistematik. Kita sering menemukan adanya kesimpulan umum tentang suatu system dalam sejarah.
11. Generalisasi Struktural.
C. Eksplanasi
Eksplanasi merupakan jawaban atas pertanyaan factual untuk mengetahui alasan dan jalannya sebuah peristiwa.
Model-model eksplanasi, yaitu:
1. Kausalitas, berupaya menjelaskan peristiwa sejarah dengan merangkaikan berbagai fakta dalam sintesis hubungan sebab akibat.
2. Covering Lwa Model (CLM). Menurut teori CLM, tidak ada perbedaan metodologis antara ilmu alam dan sejarah.
3. Hermeneutika, menekankan secara jelas antara ilmu alam dan ilmu kemanusiaan. Hermeneutika erat hubungannya dengan penafsiran teks-teks dari masa lalu dan penjelasan pelaku sejarah.
4. Model Analogi. Analogi merupakan alat eksplanasi yang sangat berguna dalam proses kreativitas intelektual.
5. Model motivasi. Model motivasi dibagi dua yaitu bentuk eksplanasi kausal dan bentuk tingkah laku yang berpola.
D. Sejarah Singkat Perkembangan Historiografi Indonesia
Dalam perkembangan historiografi di Indonesia, terdapat beberapa corak historiografi yang memiliki karkateristik yang saling berbeda jenisnya, antara lain yaitu historiografi tradisional, historiografi colonial, historiografi nasional, historiografi modern. Banyak perubahan yang terjadi pada tahun-tahun setelahnya, yang tidak saja dalam arti pemikiran tentang bagaiman seharusnya sejarah ditulis, tetapi juga kegiatan dala, arti yang konkret, seperti diwujudkan dalam perkembangan kelembagaan, ideology, dan substansi sejarah. Secara kelembagaan, penulisan sejarah nerupakan tugas sejarah akademik, kelompok yang sebenarnya memiliki tanggung jawab besar dalam perkembangan historiografi. Alasannya, yaitu sejarawan akademis ialah mereka yang paling sadar tentang apa yang dikerjakan, memiliki pendapat yang penuh pertimbangan tentang yang ditulis, tetapi pada kenyataannya, ruang mereka masih sangatlah sempit, setara dengan minat pengkajian sejarah yang semakin menurun dinegeri ini.
Peniliaian Buku :
Kelebihan : buku ini sangat bermanfaat dan membantu kita dalam mempelajari sejarah, bahasanya pun mudah kita pahami, buku ini cocok sebagai pedoman, covernya pun sangat menarik, bahasa yang digunakan pun sangat sopan dan baik, menambah wawasan yang lebih luas lagi, saya sangat merekomendasikan buku ini dikarenakan sangat bagus dan lengkap serta mudah kita pahami dan mudah diresapi.
Kekurangan : ada sedikit kekuranggannya yaitu tidak ada nya gambar-gambar yang menarik.
Nama : Febi Gustia
Nim : 19046021
Prodi : Pendidikan Sejarah
Resensi Buku : Ilmu Sejarah: Sebuah Pengantar
Dosen Pengampu : Piki Setri Pernantah, M.Pd