DUMAI (MR) - Penyebaran penyakit HiV/Aids semakin mengkhawatirkan di Kota Dumai, Provinsi Riau. Saat ini Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Dumai mencatat ada 11 balita terkena virus HIV/Aids.

Dilansir Riau Pos (Jawa Pos Group), Ketua KPA Kota Dumai, Eko Soeharjo menyebutkan, bahwa saat ini ada sekitar 323 warga yang telah terjangkit AIDS. Bahkan diantara 323 itu ada sekitar 11 balita yang telah terkena penyakit tersebut.

"Ini menjadi tugas kita semua, karena memang sudah sangat memprihatinkan, makanya dilaksanakan kegiatan ini yang mengundang lintas sektoral yang berkaitan untuk sama-sama mencari solusi upaya agar ini tidak bertambah lagi," ujar Eko Soeharjo yang juga Wakil Walikota Dumai.

Sementara dilihat dari segi profesi, penderita HIV/Aids di Dumai hampir merata ke semua kalangan. Mulai dari PNS, IRT, Polri/TNI, Napi, pelaut, buruh, petani, pelajar dan berbagai pekerjaan lainnya. Tidak ketinggalan juga para pekerja seks komersial (PSK) dan wiraswasata.

"Data yang ada paling banyak terjangkiti yakni wiraswasta, sekitar 90 orang," terangnya.

Eko menyebutkan, saat ini telah banyak upaya dilakukan selain untuk menekan penyebaran penyakit menular tersebut. Selain melakukan penyuluhan, pihaknya juga telah memetakan beberapa tempat yang rawan terjadi penularan HIV/Aids dari tranmisi seksual.

"Panti pijat, salon plus, karaoke, lokalisasi, dan beberapa tempat lainnya juga menjadi tempat yang cukup rawan terjadi penularan HIV/Aids," terangnya.

Orang nomor dua di Kota Dumai ini mengatakan, daerah yang dia pimpin memang tengah berkembang menjadi kota Industri. Namun di balik itu, perlu diwaspadai pekerja-pekerja yang masuk.

"Apalagi pekerja asing, kita tidak tahu bagaimana kesehatan mereka, apalagi mereka bekerja dengan durasi cukup lama, bukan tidak mungkin mereka bisa berpotensi menyebarkan penyakit berbahaya ini," tutupnya. ***

Sumber: Jawapos.com