DUMAI (MR) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, Zulmansyah Sekedang mengatakan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) sangat penting dan menjadi bukti profesionalitas wartawan.

"Itu yang membedakan wartawan sebenarnya dengan wartawan abal-abal," kata Zulmansyah saat dihubungi monitorriau.com, Minggu (23/12/2018).

Zulmansyah juga menanggapi soal tudingan ketua Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia, Wilson Lalengke yang menilai pelaksanaan UKW hanya ajang cari uang dan bentuk pemerasan terhadap wartawan.

"Soal biaya relatif angkanya dan ada hitung-hitungan rasionalnya. Malah, Ada PWI daerah yang menggratiskan biaya UKW," bantahnya.

Untuk PWI Riau sendiri sudah melaksanakan UKW 11 kali. Belum pernah ada wartawan yang menyebutkan biayanya sebagai 'pemerasan'.

"Khusus di Riau, biaya UKW wartawan PWI sekarang ini sangat terjangkau, tidak ada yang menyebut ini pemerasan," pungkasnya.

Dewan Pers menetapkan peraturan No.1/ Peraturan-DP/II/2010 tentang Standard Uji Kompetensi Wartawan, dimana kompetensi wartawan meliputi kemampuan memahami etika dan hukum pers, konsepsi dan penyuntingan berita.

Uji Kompetensi Wartawan adalah sebuah keniscayaan dan merupakan tuntutan jaman terhadap pers agar kepentingan publik dan hak pribadi masyarakat terlindungi sekaligus menjaga harkat dan martabat wartawan sekaligus profesionalitasnya.

Penulis: Cipto S Piliang