Raker Kepsek tahun 2019 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Dumai secara resmi telah dibuka oleh Wakil Walikota Dumai, Eko Suharjo, Rabu (30/1/2019) di gedung Sri Bunga Tanjung, Dumai.
Panitia Raker Kepsek, Drs. Sarwono mengatakan kegiatan ini berlangsung selama dua hari (30-31/1/2019). " Total peserta raker sebanyak 220 Kepsek, terdiri dari, 77 orang Kepala Sekolah TK dan PAUD, 107 orang Kepala Sekolah SD dan 36 orang Kepala Sekolah SMP," ujarnya.
Untuk Narasumber kegiatan ini, kata Sarwono, berasal dari Disdikbud Kota Dumai dengan materi arah kebijakan pembangunan pendidikan, kondisi dan permasalahannya. Bappeda Kota Dumai materi rencana kerja Pemko Dumai bidang pendidikan dan kebudayaan (Mekanisme hibah bansos). Inspektorat Kota Dumai materi peran APIP dalam tata kelola kegiatan sekolah. Kejari Dumai materi peranan kejaksaan terhadap dugaan penyimpangan tata kelola sekolah. BPKAD Kota Dumai materi penatausahaan laporan pertanggungjawaban pengelolaan dana BOS dan BOP (Paud).
" Usai pemaparan dari narasumber, Raker Kepsek dilanjutkan dengan diskusi masing-masing kelompok di tiga tempat yglang berbeda. Untuk kelompok PAUD dan TK diskusi berlangsung di Aula Disdik. Kelompok SD di Gedung Sri Bunga Tanjung dan Kelompok SMP di SMPN Binsus Dumai," terang Sarwono yang juga menjabat sebagai Plt. Sekretaris Disdikbud Dumai.
Lanjut Sarwono, maksud dilaksanakannya kegiatan ini agar menjaring, menampung, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan data dan informasi terkait seluruh data pendidikan.
" Tujuannya, guna menyamakan persepsi dalam mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan setiap sekolah di Kota Dumai dan dijadikan bahan masukan untuk pelaksanaan kegiatan yang akan datang," jelasnya.
Output dari kegiatan ini, diharapkan Sarwono, akan menghasilkan solusi strategis atas permasalahan dan program pendidikan yang ada di Kota Dumai.
" Melalui output diatas diharapkan raker ini memiliki kontribusi dan dampak bagi pendidikan dalam mengawasi visi misi Walikota Dumai dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang berdaya serta tata kelola sekolah yang baik dalam upaya perwujufan pembangunan berkelanjutan, tukasnya. (DIKA)
