JAKARTA (MR) - Keberhasilan Bripda Sani Rizki yang ikut menyumbang kemenangan Timnas Indonesia di Piala AFF U-22 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Polri. Atas keberhasilannya itu, Sani diganjar penghargaan.

 

"Jadi yang pertama bahwa dari pimpinan Polri terutama bapak Kapolda Metro Jaya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Bripda Sani Rizki berkaitan dengan mengharumkan nama negara Indonesia di kancah internasional sepakbola di Piala AFF U-22 yang kemarin dilaksanakan di Kamboja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan, Jumat (1/3/2019).

 

Hal tersebut diungkapkan Argo di Gedung Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat. Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers khusus dengan Bripda Sani yang merupakan anggota Brimob Polda Metro Jaya.

 

Dalam kesempatan itu, Sani mendapatkan penghargaan dari Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya AKBP Ramdani Hidayat. Hadir dalam kesempatan itu juga ada AKBP Sumardji selaku manajer tim U-22 dan orang tua Sani Edi Riyadi.

 

"Secara khusus apresiasi sebagai menjadi anggota Polri khususnya anggota Satuan Brimob Polda Metro Jaya. Semua keberhasilan dari sani ini dedikasi dan displin tinggi tidak terlepas dari komandan brimob pak Kombes Ramdani beserta staf dan jajaran di Mako Satbrimob," jelas Argo.

 

Argo menambahkan, Polri maupun atasan Sani mendukung penuh Sani dalam sepakbola. Sani diberikan dispensasi dari pimpinannya untuk ikut dalam klub Bhayangkara FC yang membawanya melangkah ke Timnas Indonesia di Piala AFF U-22. 

 

"Semua memberikan waktu luang, dispensasi, kemudian memberikan kedislipinan untuk pemain atau petarung yang tangguh dalam persepakbolaan Indonesia. Kita mengacungkan jempol kepada Bripda Sani. Negara bangga, kepolisian bangga, bukan hanya di Brimob tapi di fungsi manapun," katanya.

 

Selain penghargaan dari Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Sani juga akan diberikan penghargaan khusus dari Kapolri. Sani dijanjikan mendapatkan kenaikan pangkart luar biasa (KPLB).

 

"Sedang kita ajukan. Jadi ada penghargaan diberikan. Ada dua pemain anggota Polri yang ikut tim U-22. Informasi dari manajer akan diberikan kenaikan pangkat luar biasa. Itu dari kapolri ada penghargaan KPLB. Nanti ada penghargaan dari Kapolda Metro Jaya," sambungnya.

 

Sementara Dansat Brimob Polda Metro Jaya AKBP Ramdani Hidayat juga mengaku bangga atas prestasi Sani dalam sepakbola. Ramdani memberikan peluang yang lebar bagi Sani untuk mengembangkan bakatnya.

 

Tidak hanya Sani, Ramdani juga membuka kesempatan kepada anggota lainnya untuk mengukir prestasi sesuai bakatnya masing-masing agar melahirkan polisi yang berprestasi dan membanggakan.

 

"Yang jelas kami bangga, kita apresiasi kita berikan kesempatan pada seluruh anggota kita yang memiliki bidang karir seperti Bripda Sani jadi kita berikan peluang sebesar-besarnya pada anggota. Semoga banyak anggota kami atau dari Polda Metro Jaya ini menjadi Sani Sani berikutnya, bukan hanya di Brimob tapi di fungsi manapun. Saya yakin ke depan tantangan Sani ke depan lebih berat menghadapi kegiatan berikutnya. Kita kasih peluang," kata Ramdani.

 

Cerita Soal Gol Sani

Sani sangat bersyukur karena bisa membawa tim Garuda Muda meraih kemenangan di Piala AFF U-22. Sani juga berterima kasih kepada pimpinannya karena diberikan kesempatan untuk berlaga di Timnas.

 

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Allah SWT sudah memberikan hasil maksimal di event AFF di Kamboja. Saya berterima kasih kepada bapak Kapolri, Kapolda, Dansat Bribom dan seluruh anggota Satuan Brimob. Tidak lupa saya berterima kasih kepada masyarakat seluruh Indonesia sudah mendoakan di event AFF 2019 di kamboja," kata Sani di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Jl Prajurit KKO Usman-Harun No 18, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019). 

 

Sani mengatakan itu kepada wartawan dalam jumpa pers khusus yang digelar Polda Metro Jaya. Dalam kesempatan itu, hadir juga Kasat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Ramdani, Manajer Timnas U-22 AKBP Sumardji dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dan ayahanda Sani, Edi Riyadi.

 

Sani bangga bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia. Dia juga berharap bisa tampil lebih baik dalam laga berikutnya.

 

"Dan untuk seluruh masyarakat Indonesia kami mohon dukungannya untuk selalu termotivasi di event selanjutnya dan mengabulkan mimpi masyarakat Indonesia di kancah sepak bola internasional. Sekali lagi saya sangat berterima kasih kepada semua," katanya

 

Dalam kesempatan itu, Kombes Argo bertanya alasan Sani tidak mengoper bola ke temannya, melainkan menggiring bola ke gawang.

 

"Saya jujur di pertandingan lawan Thailand saya sangat optimis, saya percaya diri walaupun saya ketinggalan satu kosong tapi tidak mengendorkan semangat juang kami. Kami selalu bertekad satu sama lain untuk memotivasi temen. Agar bisa memberikan hasil maksimal. Alhamdulillah pertandingan final bisa memberikan hasil maksimal. Bapak kabid humas bilang saya menggiring bola sendiri, itu feeling di lapangan dan saya tidak menyangka bisa membobol gawang Thailand itu Alhamdulillah rezeki dari Allah SWT," tuturnya.

 

Selebrasi Gol Berapi-api

Sani Rizki Fauzi terus hormat usai mencetak gol ke gawang Thailand. Dia tak menurunkan tangannya dari kepala meski ditarik sampai digendong rekannya.

 

Sani main sebagai starter saat Indonesia tampil di final Piala AFF U-22 melawan Thailand. Dia melesakkan gol penyeimbang 1-1 lewat tembakan dari luar kotak penalti. Bola berbelok arah ke gawang Thailand setelah mengenai dada lawan.

 

Gelandang serang dari klub Bhayangkara FC itu merayakan golnya dengan sangat berapi-api. Sani terus kekeh ingin hormat meski rekannya coba menarik-nariknya untuk merayakan gol.

 

"Saya secara spontan, tidak terpikir seperti itu. Mungkin terlalu bangga kali, ya, jadi meluapkan emosi saya seperti itu," kata Sani.

 

Sani juga mendedikasikan perayaan gol itu untuk seluruh warga Indonesia. Dia respek dengan semua suporter yang menonton Timnas U-22.

 

"Saya kasih selebrasi itu karena bangga juga sama warga Indonesia yang sudah menonton kami, mendukung kami, saya respek sama mereka," tegasnya.

 

Meneruskan Cita-cita Bunda

Bripda Sani Rizki yang membawa kemenangan Timnas Indonesia di Piala AFF U-22 di Kamboja, tidak hanya membanggakan Polri dan bangsa Indonesia. Keberhasilan Sani juga membuat bangga kedua orang tuanya.

 

Sani merupakan anak kedua dari pasangan Edi Riyadi dan Ida Kusumawati. Sejak kecil, Sani memang sudah hobi main bola.

 

"Ketika berumur 2 tahun (Sani) tidak luput dari bola. Sempet waktu sunat itu saya kasih mainan robot, robotnya itu masih ada sampai sekarang, ternyata dia nggak suka," kata Edi di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2019).

 

Saking senangnya bermain bola, Sani kecil bahkan tidur sambil memagang bola. "Nah ada bola plastik malah yang diambil bola itu, selama dua tahun itu yang dimainin sampai tidur saja pegang bola," kenangnya. 

 

Semakin bertambah usia, Sani semakin menyenangi sepakbola. Dia juga sering ikut pertandingan antarkampung (tarkam) dan pernah menjadi juara di kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat.

 

"Ketika ada tarkam Sani juga selalu ikut kegiatan itu, sampai beberapa kali Sani pernah mencatat pemain terbaik di liga tarkam di kampungnya Sukabumi di usai 4 tahun," ungkapnya. 

 

Melihat bakat Sani, sang ibunda kemudian memasukkan Sani ke sekolah bola (SSB) di Caringin, Sukabumi. Ibunda juga mendorong Sani untuk jadi pesepak bola karena cita-cita Ibunda juga menjadi pemain sepak bola tidak kesampaian.

 

"Jadi dulu itu memang cita-cita istri saya ini pengen punya anak pemain sepak bola, karena dulu istri saya ini juga pernah ikut main bola, tapi saya tidak seperti istri saya. Saya dulu hobinya tinju, pengen jadi pemain tinju malahan dan saat nikah istri saya berpesan pengen punya anak pemain bola, cuma waktu itu istri saya ini nggak dibolehin sama orangtuanya untuk main bola, masa perempuan main bola, nah mungkin dari situ dia pengen punya anak pemain bola," paparnya.