SIAK (MR) - Mobil industri dan truk pengangkut buah sawit yang diduga faktor utama merusak jalan-jalan di Kabupaten Siak, sulit untuk ditertibkan karena minimnya fasilitas dan anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak. Sehingga terkesan dibiarkan.

Kamis (2/5/19), keterangan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Siak Said Arif Fadilah mengatakan kepada wartawan riauterkini.com bahwa, pihaknya tidak mempunyai kewenangan penuh untuk menertibkan mobil-mobil yang bermuatan lebih atau over capacity.

"Kita tidak bisa memberhentikan dan memeriksa kendaraan tanpa ada pendampingan dengan pihak Kepolisian, selain itu anggota kita hanya dua orang yang ditunjuk sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS,red), sehingga sulit untuk menindak," terang Arif Fadilah.

Ia juga mengungkapkan bahwa, pegawai yang ada di Dishub Siak tersebut kebanyakan pegawai berstatbus honor yang mempunyai gaji minim. Sehingga untuk melakukan penertiban dan bekerja 24 jam, harus ada tambahan honor.

"Sekarang ini pegawai honor bergaji kecil, dan mereka mau disuruh kerja 24 jam, mana bisa! Tentu harus ada tambahan honor mereka, baru bisa kerja," ujar Kadishub Arif Fadilah.

Walaupun demikian, Kadishub mengatakan pihaknya akan segera melakukan kegiatan razia bersama yang melibatkan pihak Satlantas Polres Siak.

"Nantilah kita agendakan untuk razia bersama kepolisian," ungkapnya. (Rtc)