FILIPPO Inzaghi layak menjadi inspirasi anak muda. Bukan Inzhagi legenda Juventus dan AC Milan. Tapi Filippo Inzaghi yang biasa disapa Ipo ini remaja asal Kota Dumai Provinsi Riau.

 

Sebagai pemain futsal profesional di usia yang baru 19 tahun, kisah dan perjuangan Ipo memanglah sangat layak menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Indonesia khususnya di Kota Dumai, Provinsi Riau.

 

Ya, Ipo pertama kali mencicipi aroma Pro Futsal League (PFL) 20 Januari 2018, saat membela Dumai FC melawan Halus FC. Sejak itu Ipo semakin menancapkan namanya di ranah futsal di negeri ini.

 

Perjuangan Ipo bukannya instan sejak kecil ia aktif bermain sepakbola di berbagai SSB, sehinggalah ia menjadi pelajar di SMA Olahraga Riau.

 

Di SMA Olahraga inilah bakat Ipo sebagai pemain futsal semakin terasah. Ipo berhasil membawa sekolahnya Pocari Sweat Futsal Championship (PSFC) zona Riau dua kali berturut-turut. Bahkan iya dua kali juga menjadi pemain terbaik sekaligus top skor.

 

 

Bakatnya langsung memicut hati Dumai FC, tim futsal asal kota kelahirnnya yang bermain di Pro Futsal League (PFL) 2019. Sejak debutnya itu, Ipo semakin dikenal dan kemampuaanya semakin baik.

 

Tak sia-sia, bakat Ipo tersorot pemandu bakat timnas. Ia dipanggil ke pemusatan latihan untuk berlaga di ajang kualifikasi AFC U-20 Futsal Championship 2019.

 

Namun dewi fortuna memang belum berpihak padanya. Ia akhirnya dicoret oleh pelatih kepala Kensuke Takahashi dari tim. Ipo pun harus mengubur mimpi menjalani debut bersama tim garuda.

 

Tapi bukan Filippo Inzaghi namanya kalah patah semangat. Ia tetap tekun berlatih dan meningkatkan kemampuannya. Sehingga Pegasus FC Sambas Kalimantan Barat memakai jasanya di PFL 2019. 

 

Permainannya di selama Pro Futsal League 2019 kembali membawanya masuk pemusatan latihan tim nasional U-20 yang akan berlaga di ajang AFC U-20 Futsal Championship pada 14-22 Juni 2019 di Tabriz, Iran.

 

 

Kali ini berkat kerja keras, berkat doa orang tua, keluarga, rekan-rekan dan tentunya ridho Allah SWT, ia akhirnya dibawa. Momen debut memakai lambang garuda di dada sudah di depan mata. 

 

Namun kali ini cobaan terbesar dalam kehidupannya hadir. Sehari sebelum berangkat ke Iran, Ayah Ipo Muhammad Taufik, meninggal dunia karena penyakit Jantung.

 

Pipo sedih dan seakan tak percaya karena sebelumnya Ipo dan sang Ayah beserta keluarga masih berlebaran bersama. 

 

Bahkan Pipo diantar ke Bandara oleh Ayahnya untuk kembali bergabung bersama skuat timnas futsal U-20 di Jakarta.

 

Ipo berencana untuk pulang sebentar melihat sang Ayah untuk yang terakhir kalinya. Namun ia tak mendapatkan tiket penerbangan dari Jakarta ke Dumai.

 

 

Disini bukti profesionalitas Ipo, ia tak memaksa untuk pulang kendati mungkin masih ada alternatif lain. Ia urung pulang dan lanjut perjuangan membela negara bersama rekannya.

 

Dalam kesedihannya yang mendalam Ipo ingat pesan dari Alm Ayahnya menjadi kalimat sakti sebagai motivasi tinggi bagi Ipo. 

 

"Di Iran main yang bagus. Baik-baik di sana, jangan pernah sombong, selalu ingat sama Allah, sholat jangan ditinggal ya, yang penting abang semangat terus, mama dan papa selalu doain yang terbaik buat abang." Begitu kalimat yang selalu terngiang ditelinganya.

 

Besok Sabtu 15 Juni 2019, Filippo Inzaghi resmi memakai seragam timnas dengan lambang garuda di dada. Kehilangan Ayah tercinta saat membela negara tentunya membuat Ipo kehilangan namun ia harus tetap tegar dan semangat untuk keluarga dan bangsanya.

 

Dukungan buat Ipo juga mengalir dari rekan-rekan penggiat Futsal di Kota Dumai, Provinsi Riau. Mereka menggelar nonton bareng timnas Futsal U-20 besok mulai pukul 14.00 WIB di SN Cafe jalan Belimbing.

 

 

Selamat berjuang Filippo 'Ipo' Inzaghi, idola kami, andalan kami, sang pejuang yang menginspirasi. Semoga menang dan bisa membawa sang garuda terbang. 

 

Selamat jalan M.Taufik, sahabat kami, abang kami, abah kami, semoga tenang dan khusnul khatimah. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin. 

 

 

Penulis: Cipto S Piliang

*Pemred Monitorriau.com

*Penggiat Futsal Dumai