BATAM (MR) - Permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru mengacu sistem zonasi, banyak anak-anak yang rumahnya jauh dari sekolah negeri tidak diterima. 

 

Tingginya minat masyarakat ke sekolah negeri dan keterbatasan ruangan, cukup menjadi PR Walikota Batam H.M Rudi SE untuk menyelesaikan masalah.

 

Walikota Batam pada tanggal 20 Juni 2019 lakukan estafet kesetiap kecamatan yang bermasalah tentang pendidikan dan mengumpulkan seluruh kepala sekolah, orang tua murid yang tak tertampung, tokoh masyaraka lurah, camat dan komite di setiap kecamatan tersebut. 

 

Dalam pertemuan tersebut Walikota Batam mengambil solusi bahwa di Kabil dibuka sekolah SMPN yang baru dengan nama SMPN 63. Hal ini melihat dari 4 SMP Negeri yang ada di Nongsa di Kabil yang banyak anak didik yang tidak tertampung. 

 

Ketika kepala sekolah SMPN 51 Harris diminta menjelaskan tentang penerimaan oleh walikota Batam,  menjelaskan bahwa anak didik yang tak tertampung berdasarkan data sebanyak 127 orang. Dan kedepan dengan pesatnya pertambahan pendusuk di Kabil tentu akan semakin membludak anak-anak didik yang akan masuk sekolah. 

 

Hal senada juga disampaikan orang tua siswa Herwin Saputra dalam pertemuan tersebut. Herwin mengatakan solusi yang tepat untuk ini adalah membuka sekolah baru di Kavling baru wilayah Kabil. Karena kavling baru sangat jauh dari kedua SMPN yang ada. 

 

Berdasarkan pertimbangan tersebut Walokata Batam langsung mengumumkan bahwa tahun ini diterima murid baru untuk SMP Negeri dengan nama SMPN 63. Dan dengan pengumuman ini semua yang hadir bersorak gembira. Tampa sadar ada yang menyorakkan Pak Rudi dua periode. 

 

"Teknis penerimaan diserahkan kepada dinas pendidikan dan kepala sekolah yang hadir agar secepatnya di data dan dikerjakan," ujar Herwin. (agung)