PANGKALANKERINCI (MR) - Setelah Nasarudin dan Supriyanto, kini kembali seorang pengacara muda mengambil formulir penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pelalawan masa Jabatan 2021 - 2014 dari Partai Demikrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pengacara muda tersebut Apul Sihombing SH MH, secara resmi diantar puluhan orang pengikut mengambil formulir penjaringan di Kantor PDIP Jalan Lingkar, Pangkalan Kerinci, Rabu (18/9) siang.

Kedatangannya langsung disambut Ketua Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Carles didampingi Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Pelalawan sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Pelalawan Sozifao Hia.

Dalam keterangannya, Ketua Penjaringan Carles menyampaikan, pengambilan formulir penjaringan Bupati dan Wakil Bupati ini yang ketiga. 

"Dua sebelumnya diambil oleh Nasarudin yang merupakan Mantan Ketua DPRD dan Supriyanto yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pelalawan," ujarnya.

Dijelaskannya lagi, setelah pengambilan formulir diharapkan dikembalikan setelah tiga hari kemudian.

"Itu ketentuannya, paling lambat tiga hari setelah pengambilan formulir harus dikembalikan disertai dengan persyaratan administrasi sesuai yang disyaratkan partai," jelas Carles.

Demikian juag halanya dengan Wakil Ketua DPC PDIP Sozifao Hia dengan semangat menyambut dengan hangat dan juga rasa hormat atas kesediaan Apul menjadi Balon dari perahu PDIP.

"Kami bangga pak Apul mau berprestasi di Pelalawan dan berharap bisa dipilih menjadi calon, kalau bisa juga menjadi bupati," ungkap Hia.

Dijelaskannya, PDIP merupakan partai terbuka dan siap menerima siapa saja yg mau maju dari partai PDIP.

"Tapi keputusan akhir pencalonan ada di DPP PDIP. Kami hanya menerima penjaringan dan memverifikasi berkas untuk diserahkan ke pusat," ucapnya.

Dihadapan fungsionaris partai dan pendukungnya Apul Sihombing menyatakan siap untuk maju karena PDIP sesuai dengan harapan dan cita-citanya.

"Saya aktifis dan pejuang dan ini identik dengan platform partai. Chemistry saya sama dengan PDIP," terangnya. 

Ditambahkannya, politik bukan uang. Juga bukan transaksi. Politik adalah berjuang.

"Saya siap berjuang dengan PDIP dan membesarkannya karena secara tersirat saya merasa PDIP karena saya sering komunikasi dengan orang PDIP," jelas Apul mengakhiri.  (ton)