PEKANBARU (MR) - Meski "Kontrol Sosial" salah satu tugas wartawan, yang diatur UU Pers, toh dalam pelaksanaannya, tetap mengacu kepada Kode Etik Jurnalistik Indonesia (KEJI).

Demikian Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC), Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., dalam Seminar dan Pelatihan Jurnalistik di Hotel Tjokro Pekanbaru, Ahad (19/1).

"Setiap wartawan harus taat Kode Etik Jurnalistik. Berarti harus menempuh cara-cara profesional dan santun dalam menjalankan tugas jurnalistiknya," kata Wahyudi yang juga Hakim Etik Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) itu.

Pelatihan bertajuk: "Strategi Menghadapi Wartawan", itu kata Wahyudi diselenggarakan secara khusus untuk mencari formulasi yang tepat bagi Aparatur Desa dan para Pendidik sebagai instrumen berkomunikasi dengan oknum-oknum pers.

"Kita  dan sesama peserta berdiskusi mencari kiat persuasi dan manusiawi . Insya Allah kita menemukan strategi yang tepat," kata Wahyudi.

Selain Wahyudi, Ketua Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) Pekanbaru, Asmanidar, S.H., dalam pemaparan materinya tentang Hukum Pers meminta peserta untuk pro-aktif jika merasa dikorbankan oknum-oknum yang tidak profesional.

"Jika merasa dirugikan segera gunakan Hak Jawab atau melapor ke Dewan Pers," kata Asmanidar yang juga Koordinator Unit  Pelayanan, Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kota Pekanbaru itu.

Sri Nuryani, SST, salah seorang peserta mengungkapkan rasa senang atas pelatihan ini. 

"Saya kira acara ini sangat bermanfaat dan akan relevan diterapkan di lapangan," ujar Sri yang juga Sekretaris Kecamatan Kampar Kiri Tengah itu.

Di antara para peserta pelatihan: Sri Nuryani, SST, Miftah Muharianto,SH., H.Basuki Rahmad, SE., M.Hasmi, M.Pd., Dra. Suparmi, Mujiana, Nyamin, Agus Budianto, Ponijan, Ade Ananda Putra, Ir.Juneidy Damanik, Muji Rahayu, Sukendro,S.E.Sy. dan H.Suljufri. (rls)