Riau

Guru Les dan Privat Juga Rasakan Dampak Wabah Corona

DUMAI (MR) - Mewabahnya virus Corona yang berasal dari Wuhan di Cina, banyak memberikan pengaruh pada sektor kehidupan manusia. 

Dengan segera, status bencana Corona atau yang dikenal dengan sebutan COVID-19 ini langsung menjadi pandemi dunia ibarat momok menakutkan bagi seluruh manusia di atas muka bumi ini. 

Salah satu cara yang dianggap efektif dan efisien dalam memutuskan mata rantai penyebaran wabah ini adalah dengan pemberlakuan social distancing dan physical distancing.

Namun, banyak pula akibat yang ditimbulkan dari pemberlakuan kedua peraturan tersebut. 

Salah satu sektor kehidupan yang paling terkena akibat adalah sektor pendidikan. 

Selain pendidikan formal seperti TK/PAUD, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi yang ada di Indonesia, sektor penunjang pendidikan lainnya seperti les privat pun ikut terkena imbasnya. 

Beberapa guru les privat yang ada di Kota Dumai pun mau tidak mau harus menutup tempat usahanya sesuai dengan adanya larangan untuk berkumpul dan melakukan kontak fisik. 

Bagi guru les privat yang membuka usaha skala kecil-kecilan, ini merupakan suatu pukulan berat dan berpotensi mengganggu keuangan mereka secara spontan.

"Tempat les otomatis tutup. Kita juga merasakan dampak penutupan tempat les," Kata seorang guru les, Denny Pebriansyah, S.Sy, M.Litt, Senin (20/04/2020) kemarin. 

Nasib guru-guru les privat dapat dikatakan lebih berat, tidak berstatus sebagai PNS, tidak punya pekerjaan lain, dan tidak pula memiliki ekonomi yang mapan, membuat nasib guru-guru les privat terasa semakin terabaikan dengan berhentinya usaha mereka di saat COVID-19 ini semakin mewabah.

Bahkan beban hidup terasa lebih berat, manakala pemberlakuan lockdown  atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jadi diterapkan di Kota Dumai. 

"Di beberapa daerah yang sudah menetapkan PSBB, banyak penyaluran bantuan-bantuan sosial untuk orang-orang miskin atau yang berpotensi besar terdampak COVID-19 ini, namun tidak ada bantuan khusus dari pihak-pihak terkait untuk para guru les privat atau kalangan sejenis yang memiliki usaha kecil dan mikro," ungkap Denny. 

Katanya lagi, hendaknya pemerintah pusat dan pemerintah daerah turut memberikan perhatian lebih kepada guru-guru les privat atau guru ngaji maupun guru-guru kursus kecil yang bagaimanapun juga bisa dianggap telah berjasa membantu mencerdaskan masyarakat Indonesia.  

Beberapa contoh regulasi dan program yang dapat membantu mereka misalnya pemberian kupon bantuan sembako khusus guru-guru les privat, guru-guru ngaji dan guru-guru kursus kecil. 

Pemberian potongan harga untuk pembelian kuota/paket data agar mereka tetap bisa mengajar secara online. Dan juga ada baiknya jika tunjangan berupa bantuan langsung tunai turut diberikan untuk mereka.

"Semoga hal ini dapat membuka pandangan kita bahwasanya ada pahlawan pendidikan miskin seperti kami ini harusnya turut dibantu dalam menghadapi kesulitan dengan adanya wabah COVID-19. Semoga wabah COVID-19 ini cepat berlalu," tutup Denny. 

Penulis: Roni Iriandani (Lembaga Pendidikan Wartawan, PJC Dumai, Angkatan II) 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan