DUMAI (MR) - Peniadaan pasar ramadhan 2020 di Kota Dumai berdasarkan surat edaran Nomor : 443.1/868/DISPERDAG nyatanya tidak mengurangi keramaian yang ada. 

Hal ini dapat kita lihat di sepanjang Jalan Soekarno Hatta Km.12, Bagan Besar Dumai, banyaknya titik-titik baru yang dijadikan pasar pengganti oleh masyarakat membuat jalanan itu tampak ramai.

Perbedaan hanya terlihat pada pengaturan jarak antar satu pedagang dengan pedangan yang lain. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa pedagang yang membuat jarak terlalu dekat hingga terlihat sesak dan dipenuhi orang-orang.

“Sudah ada imbauan dari ketua RT setempat, namun ini kembali lagi kepada kesadaran dari masing-masing pedagang untuk mengatur jarak sesuai imbauan yang disampaikan,” jelas Didik Darwanto, salah satu pedagang di Km. 12.

Masyarakat terpaksa membahayakan nyawa di tengah keadaan Kota Dumai yang berstatus zona merah demi bertahan hidup, karena sampai saat ini belum ada bantuan yang disalurkan oleh pemerintah Kota Dumai untuk masyarakat yang terkena dampak Covid-19.

“Kalau untuk pendataan, kami sudah di data. Namun, untuk penyaluran bantuan belum dapat dipastikan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan untuk mengurangi dampak terpapar virus corona, ia dan keluarga selalu mencuci tangan dan membersihkan badan setelah berjualan. 

“Kalau dibilang takut, kami juga takut. Namun mau bagaimana lagi, kita hanya bisa berserah diri pada yang kuasa,” pungkasnya.

Penulis: Ayu Andini (Lembaga Pendidikan Wartawan, PJC Dumai Angkatan II)