JAKARTA (MR) - Setelah diguncang gempa 6,5 pada skala Richter (SR), Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, diguyur hujan deras sore tadi. Listrik sendiri masih padam sehingga mala mini daerah itu menjadi gelap.

“Habis diguyur hujan tadi. Listrik juga masih padam. Karena lampu mati jadi di kota-kota kecamatan yang biasanya ramai ini sudah sepi, apalagi habis musibah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, Puteh Manaf saat dihubungi Okezone, Rabu (7/12/2016).

Listrik di Pidie Jaya padam sejak subuh atau sebelum gempa terjadi. Akibatnya, malam ini warga harus menggunakan lilin, lampu teplok, atau genset sebagai penerang.

Padamnya listrik membuat proses evakuasi korban gempa yang tertimpa reruntuhan sedikit tersendat. Namun, kata Puteh, di beberapa lokasi evakuasi tetap dilanjutkan malam ini dengan menggunakan genset.

Nurlaili, warga Ulim, Pidie Jaya mengatakan, masyarakat masih belum merasa aman setelah dipanikkan gempa besar pagi tadi, karena hingga malam ini gempa susulan dengan intensitas kecil masih terasa.

“Makanya ada sebagian yang duduk di luar karena tidak berani lama-lama di dalam (rumah), sebentar-sebentar terasa goyang,” ujarnya.

Gempa 6,5 SR mengguncang Aceh membuat ratusan bangunan rusak. 100 lebih toko roboh. Jumlah korban meninggal hingga sore tadi 94 orang. 500 orang lebih mengalami luka-luka dan masih dirawat di sejumlah rumah sakit.

Pemerintah Aceh memberlakukan masa tanggap darurat mulai hari ini hingga 20 Desember 2016.*** (okezone)