SIAK (MR) - Desa Buantan Besar, Kabupaten Siak merupakan desa dengan aset sejarah yang berharga. Di Desa inilah terdapat Makam Sultan Abdul JalilSyah yang dikenal juga dengan panggilan Raja Kecik, pendiri Kesultanan Siak Sri Indrapura.

Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh Desa Buantan Besar, membuat Tim KUKERTA UNRI berupaya mendukung pengembangan potensi desa. Salah satu upayanya dengan merancang infografis yang berisikan profil dari Desa Buantan Besar.

Rabu (22/07/2020), Tim KUKERTA mengadakan pertemuan dengan Suwanto selaku Kepala Desa Buantan Besar untuk memberikan hasil rancangan infografis profil desa dalam bentuk spanduk. 

Kegiatan ini berlangsung di Kantor Penghulu Kampung Buantan Besar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Adapun data yang termuat terdiri dari sejarah berdirinya desa, lokasi geografis desa, data kependudukan warga desa, data pendapatan warga desa, sarana prasarana desa dan destinasi wisata dari Desa BuantanBesar. Data ini didapat dari Sekretaris Desa Buantan Besar, Sukardi pada minggu lalu.

Spanduk Infografis Profil Desa Buantan Besar

"Kami sangat berterimakasih kepada adik-adik Mahasiswa yang telah memberikan spanduk infografis ini kepada kami, spanduk infografis ini akan kami pajang di mading kantor penghulu kampung buantan besar," ucap Suwanto, Kepala Desa Buantan Besar. 

"Alhamdulillah padahari ini, kami memberikan profil Desa Buantan Besar dalam bentuk infografis. Hal ini berguna agar informasi yang disampaikan lebih menarik dan mudah untuk dipahami," ucap Cahya Nurbaity, Ketua Tim KUKERTA UNRI menimpali.

Tim KUKERTA UNRI berharap dengan adanya infografis ini, pemerintah desa lebih mudah memetakan program kerja yang tepat dan dapat menyelesaikan permasalahan yang genting di kalangan warga desa, sehingga Desa Buantan Besarsemakin maju.

Tim Pengabdian KUKERTA ini berada di bawah bimbingan Ibu Rahmita Budiartiningsih, SE, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan beranggotakan 10 orang yakni, Cahya Nurbaity (FEB), Suciani (FKIP), Adriandi Rahmat Kamil (FEB), Era Fitri Ningsih (FKIP), Novia Pratiwi (FKIP), Lia Anggraini (FKIP), Rafly DwiDentha (FKIP), Agung Wahyu Pratama (FISIP), Kania Purbasari (FMIPA) dan Galih Berlian Tony (FT). (red/rilis)