DUMAI (MR) - Untuk melestarikan permainan rakyat, Rabu (11/11), Komite Olahraga rakyat dan Permainan Tradisional Indonesia (Kpoti) Dumai resmi membentuk kepengurusan.

Pada kesempatan ini, Tahajuddin Efendi yang juga merupakan anggota dewan di DPRD Kota Dumai dipercayai untuk menahkodai komite ini.

Pada kata sambutannya, Tahajuddin menjelaskan, berdirinya Kopti di Kota Dumai berangkat dari kekhawatiran akan keberlangsungan permainan tradisional yang sekarang sudah mulai tergerus oleh era globalisasi.

"Di Zaman era globalisasi saat ini, para generasi muda lebih senang bermain dengan gadgetnya masing-masing, tanpa mereka sadari sebenarnya khusus di Indonesia sendiri banyak permainan tradisional yang sangat baik dalam melatih diri dan jiwa kita, ada lebih kurang 2.600 jenis permainan yang mana harus kita jaga dan harus kita lestarikan agar permainan tersebut tidak hanya sekedar tinggal nama," Ujarnya.

Ia meminta agar masyarakat mau kembali melakukan kegiatan untuk mempromosikan kembali permainan tradisional yang ada.

"Mari kita sama-sama saling memperkenalkan kembali permainan tradisional yang ada, kita kenalkan kembali ke generasi muda, agar mereka juga tahu bahwa Permainan Tradisional itu tak kalah seru dengan gadget yang mereka pegang saat ini," Jelasnya. (Herman)