DUMAI (MR) - Dukungan agar kawasan bandar bakau Dumai dikelola secara profesional terus mendapatkan dukungan oleh Kelompok Pecinta Lingkungan (KPL).

Salah satu dukungan tersebut disuarakan oleh Andi yang berasal dari KPL Jagad Biru. (30/1).

Ia mengatakan, hal ini sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No 53 tahun 2020 tentang pemanfaatan hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

"Pada Bab II bagian kedua pada Pergub tersebut ada bagian yang menjelaskan bahwa kita bisa memanfaatkan hutan dari kawasan hutan," jelasnya.

Oleh sebab itu, Andi berharap agar Bandar Bakau bisa menjadi salah satu obyek yang memanfaatkan hal tersebut, tentu saja jika bandar bakau dikelola dengan profesional bisa menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat banyak.

"Dengan selesainya jalan tol Permai tentu saja banyak wisatawan yang akan hadir di Dumai, bandar bakau bisa menjadi salah satu destinasi tujuan mereka, namun bandar bakau juga harus kita kelola dengan baik dan benar, agar selain menjadi tempat wisata, kelestarian hutan mangrove di sana juga bisa tetap terus terjaga," Ujarnya.

Ia juga mengatakan, hutan Bandar Bakau perlu Grand Design dan penataan yang jelas, hal tersebut diperlukan agar peruntukannya bisa lebih tertata.

"Kita tidak bisa menepis bahwa masyarakat setempat sedikit banyaknya menggantungkan harapan kehidupan mereka pada bandar bakau, grand design yang jelas mengenai bandar bakau ini justru akan lebih bisa mensejahterakan masyarakat setempat, terutama dalam pemanfaatan kawasan untuk Eco wisata dan destinasi liburan," Sampainya.

Kedepannya, Andi juga berharap agar Bandar Bakau bisa menjadi pusat kajian ilmu kehutanan terkhususnya hutan mangrove dan manfaatnya.

"Jika kedepannya hutan mangrove bisa dikelola dengan baik, maka sektor UMKM yang sudah ada di sana dan kelestarian hutan mangrove bisa terjaga, kita berharap bandar bakau bisa menjadi pusat studi hutan mangrove serta manfaatnya, terkhusus di wilayah Provinsi Riau," Tuturnya.

 

Penulis : Didin Marican