Daerah

Arif Rakor Monitoring Vaksinasi Bersama Mendagri dan Menkes

TANJUNGPINANG (MR) - Sekretaris Daerah Provinsi Kepri  H. T.S. Arif Fadilah menghadiri Rapat Koordinasi Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Ruang Rapat Utama lt. 4 Kantor Gubernur Dompak, Tanjungpinang, Selasa (2/2). Rapat ini dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dan diikuti oleh seluruh gugus tugas Covid-19 se Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Arif menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sudah menjalankan vaksinasi dengan mencapai 51 persen, walaupun Daerah Kepulauan dengan permasalahan-permasalahan yang ada seperti musim gelombang tinggi jadi beberapa pulau khususnya Natuna dan Kepulauan Anambas sedikit terhambat.

“Kita menyesuaikan dengan kondisi alam, walaupun demikian teman-teman Tenaga Kesehatan sangat luar biasa dalam hal penanganan vaksinasi ini dan kita terus memdorong diakhir Februari ini akan selesai,” ujar Arif dalam kesempatan ini.

Menteri Dalam Negeri RI M. Tito Karnavian menegaskan bahwa permasalahan vaksinasi ini sangat atensi dari pada Presiden RI, karena hal ini meruoakan bentuk upaya yang sangat menentukan dalam rangka menangani pandemi Covid-19.

“Hampir 12 bulan kita menangani Covid-19 berbagai jurus, tapi angkanya masih terus berlanjut dan masih mencari formula yang tepat termasuk evaluasi-evaluasi yang maksimal. Kemudian kendali sosial harus memiliki mobilisasi-mobilisasi kekuatan yang ada untuk mengendalikan program masyarakat yang masih sama seperti Covid-19 pada tahun 2020 kemarin ,” ujar Tito.

Dari 96 negara yang melaksanakan Pilkada, Indonesia pada saat kampanye dan pemilihan suara semua berlangsung tertib dan tidak terjadi konflik, karena kendali sosial nya tuntas.

Selama ini, banyak telah membuktikan dalam kesempatan bencana dan Pilkada bila Forkominda yang kompak itu sangatlah efektif.

Adapun soal pandemi ini, lanjut Tito, memerlukan kendali sosial, implementasinya adalah suatu kebijakan yang mengeksekusinya Forkominda harus berjalan maksimal.

Kemudian untuk program vaksinasi, Presiden RI juga menekankan harus sukses, harus cepat dan harus aman.

“Menurut perintah beliau (Presiden RI) saya mendengar langsung untuk melaksanakan ini komando sentralnya Menteri Kesehatan dan penyuntikan vaksin ini setiap minggu.,” katanya lagi.

Dalam Rapat ini juga Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 707.000 orang yang daftar, tapi yang menyedihkan ada 505.000 orang yang bisa kita vaksinasi, karena banyak yang tertunda dan batal umumnya hipertensi.

Maka diperlunya alat ukur yang digital namun digunakan juga alat ukur yang manual, kadang-kadang ada perbedaan antara 10 sampai 15 unit alat pengukurnya jadi sehingga kita tidak banyak kehilangan Nakes sekitar 120.000 yang tidak divaksinasi.

“Alhamdulillah kita sudah melaksanakan vaksinasi ke dua sebanyak 37.000 orang dan angka ini bertambah terus setiap harinya. Target kita adalah  1,5 juta nakes itu 2 suntikan harus sudah selesai akhir Fubruari ini dengan dimulai pada akhir Januari mencapai sekitar 500.000 Nakes,” kata Menkes.

Dalam waktu 2 minggu ini harus ada ekselerasi supaya kita bisa mengejar target 1,5 juta Nakes kita suntik dalam waktu 4 minggu lagi.

Budi Gunadi juga mengaku sudah menghitung,  jika penyuntikan di Puskesmas dan Rumah Sakit, kapasitasnya tidak akan terkejar. Sehingga  perlu program baru yang juga dilakukan diluar negeri seperti Amerika, India dan Singapura dibukanya sentral-sentral vaksinasi.

“Kalau pilot project ini berhasil nanti akan disasarankan bisa melakukan setiap hari, di Daerah-Daerah yang penduduknya banyak untuk memudahkan pelaksanaan vaksinasi,” tutupnya.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan