Riau

Massa ''Seruduk'' PT Energi Unggul Persada

DUMAI (MR) - PT. Energi Unggul Persada Digeruduk ratusan Massa yang mengatas Namakan Aliansi Perjuangan Hak Rakyat (APHR)
Senin 23/03/21
 
Aksi Demo Ratusan Massa ini akibat diduga adanya penyerobotan lahan milik Ahli waris Zailani Bin H.Abdul Aziz,
Sementara aksi di jaga ketat Oleh Aparat TNI Polri serta Security PT.EUP Tepat Didepan pintu masuk perusahaan.
 
Aksi Demo ratusan massa ini berlangsung kurang Lebih 3 Jam.
 
Ditengah Orasi, Massa sempat Bersitegang dan akan menggembok pintu pagar PT.EUP Di karenakan pihak Management PT.EUP tidak mau menemui massa Pendemo
 
Namun aksi penggembokan tidak terjadi Karena pihak Management PT.EUP Pada akhirnya mau untuk menemui Ratusan Massa dan meminta perwakilan dari Massa pendemo masuk ke kantor untuk berdiskusi.
 
Namun pihak Pendemo Sepakat menolak, jika hanya perwakilan Massa yang masuk kekantor perusahaan guna berdiskusi kepada pihak Management, Merwka menolaknya Dan Mereka ingin pihak Management PT.EUP lah yang menemui mereka. 
 
Alhasil diskusi alot antar perwakilan Management inipun dipenuhi oleh pihak Management PT.EUP.
 
Tak lama kemudian Terlihat Manager PT.EUP, Hendra dikawal oleh aparat TNI Polri serta Security Menjumpai ratusan massa Namun hanya Di dalam pagar perusahaan Dan terhalang oleh palang besi pintu masuk PT.EUP.
 
Dari pantauan Awak media dilapangan, 
terjadi perdebatan antara Hendra Dan ahli waris Zailani Bin H.Abdul Aziz, "sebab Hendra mengatakan di hadapan massa, bahwa pihaknya tidak ada membeli tanah yang berisikan kuburan. Lalu Hendra juga mengatakan, persoalan dugaan penyerobotan lahan milik ahli waris tersebut Ia mengatakan, selesaikan saja ke jalur hukum.
 
Setelah mendengar penyampaian Hendra tersebut, situasi massa mulai memanas. Sebab jika persoalan lahan milik ahli waris di selesaikan ke jalur hukum, maka massa meminta PT. EUP ditutup sementara, dengan alasan persoalan tersebut masih berstatus QUO. Jika persoalan ini sudah diputuskan pengadilan, barulah dibuka kembali.
 
Mendengar hal tersebut, tak lama Camat Sungai Sembilan Tanwir Azhar Effendi menyampaikan kepada ratusan massa, agar persoalan ini dilanjutkan esok (Selasa 23/03) mediasi di kantor Walikota Dumai. Dengan penyampaian Camat tersebut, ratusan massa sepakat dan membubarkan diri. 
 
Terkait hal ini, Edi Zulfan Ketua Aliansi Perjuangan Hak Rakyat (APHR), saat diwawancarai awak media secara tegas mengatakan, jika besok hasil mediasi tidak menemukan kesepakatan, maka aksi demo akan digelar kembali. 
 
"Kita akan demo kembali. Dan kami akan turinkan jumlah massa yang lebih banyak lagi, sampai tuntutan kami terpenuhi tegas Edi Zulfan,yang jiga didampingi Ketua Komite Pengawas Aset (KPA) Dumai Ahmad Maritulius dan lainnya. 
 
Disamping itu, Ketua Komite Pengawas Aset (KPA) Dumai Ahmad Maritulius menegaskan,"Kita tidak akan pernah berhenti sebelum tuntutan dipenuhi oleh perusahaan PT. EUP. Sebab, kita menganggap bahwasanya ini adalah bentuk perampasan hak masyarakat oleh perusahaan ini." tegas Ketua KPA ini. (Herman)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan