Riau

Cerita Pedagang Pasar Pagi Bundaran, Dumai

 

DUMAI (MR) - Bunyi alam telepon seluler membangunkan ku tepat pukul 04.00 WIB tadi. Lalu aku bergegas menuju Pasar Bundaran Dumai, untuk meliput aktivitas pedagang pagi ini.

Sesampai di Pasar Bundaran, terlihat pasar ini sudah sangat ramai dengan hiruk-pikuknya. Mereka sibuk dengan menyusun dagangannya dan para pembeli sibuk dengan memilih dagangan yang akan mau dibelinya.

Bukan hanya pedagang dan pembeli yang sibuk, lalu-lintas kendaraan yang lalu-lalang di pasar ini pun membuat kegiatan di pasar ini menjadi ramai.

Terlihat lampu-lampu penerangan di setiap kedai, sangat terang sekali. Sengaja pedagang memasang lampu penerangan dengan bola lampu yang besar dan banyak, sehingga mengeluarkan cahaya lampu yang sangat terang, untuk menerangi dagangannya dan sekitar kedainya.

Disaat kebanyakkan orang masih dalam keadaan tidur nyenyak, sementara para pedagang di sini sibuk dengan aktivitas dagangannya, sepertinya mereka tidak mengenal waktu istirahat.

"Cari apa Pak? Sayurannya masih segar-segar nih," Ujar ibu paruh baya, sembari menyusun dagangan sayurnya.

"Maaf Bu, saya dari media, saya mau meliput berita kegiatan pedagang di pasar ini," jawab ku, sambil menunjukkan KTA wartawan ku.

Ibu ini langsung menghentikan kegiatan menyusun dan membersihkan dagangannya, saat mendengar jawaban dari saya. Mungkin dalam benak Ibu ini, merasa heran dan tidak biasa, seorang wartawan datang pagi hari untuk meliput di pasar ini.

Ada beberapa pertanyaan yang saya tanya kepada ibu ini. Dengan logat pasif berbahasa daerahnya, Ibu ini tersenyum sambil mengusap keringat di keningnya, menjawab pertanyaan dari saya.

Setelah beberapa pertanyaan dijawab, Ibu ini melanjutkan menyusun dagangannya sambil melayani pembeli yang membeli dagangannya.

Ibu ini pun berkata kepada saya, "Maaf ya bang, sebentar saya tinggal," kata ibu ini kepada saya.

Dengan cekatan Ibu ini, menimbang dan memberikan harga untuk belanjaan yang sudah di pilih pembeli. Sambil memasukkan kedalam kantongan plastik belanjaan, ibu ini berbasa-basi berkata ke pembeli untuk menawarkan dagangannya yang lain untuk dibeli.

Kehidupan berdagang pada subuh hari ini, sudah lama dijalani Ibu ini. Biaya Kehidupan keluarga Ibu ini bergantung seluruhnya pada usaha ini. Perjuangan yang bukan hal yang mudah dan senang dari seorang wanita paruh baya ini.

Niat untuk menghidupi keluarga dan bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai tamat sekolah, adalah tekad dan cita-cita Ibu ini. Dengan Doa, semangat dan kerja keras, ibu ini berharap impiannya ini bisa tercapai. (Vanche)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan