Riau

Imbas Dari COVID-19, Perekonomian Masyarakat di Provinsi Riau Merosot

ROHIL (MR) - Gubernur Provinsi Riau Drs H Syamsuar, M.Si mengatakan perekonomian di tiga kabupaten/kota di Provinsi Riau mengalami kemerosotan akibat terimbas dari pandemi COVID-19.

Ketiga daerah tersebut diantaranya adalah Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Pekanbaru kata Syamsuar minus hingga 4,3 persen, di Kabupaten Bengkalis minus 3,2 persen. Sedangkan Kota Dumai minus hingga 1 persen lebih. Padahal diketahui Kota Pekanbaru adalah penyumbang APBD Provinsi Riau terbesar.

"Mereka biasanya diatas 5 sampai 7 persen. Kenapa itu bisa terjadi, karena di Kota Pekanbaru banyak pedagang-pedagang kecil dan kuliner," kata Gubernur Riau Syamsuar saat membuka Musda Golkar Rokan Hilir berlangsung di Bagansiapiapi, Sabtu (31/7/2021).

Sementara untuk Kota Dumai beber Syamsuar, lebih disebabkan dengan adanya alih kelola minyak dan gas (migas) dari pihak PT Chevron kepada Pertamina Hulu Rokan (PHN), dimana sebagian penduduknya sebelumnya bekerja di PT Chevron sehingga pada akhirnya masyarakatnya banyak yang menganggur.

Sementara Upah Minum Kabupaten (UMK) di daerah tersebut tidak berjalan seperti biasanya. Kota Dumai yang dulunya dikenal sebagai kota pelabuhan, selama ini mengalami hal yang sama, disebabkan pendemi COVID-19. 

Pandemi COVID-19 biang kerok menurunnya pertumbuhan perekonomian masyarakat di Provinsi Riau, terkecuali masyarakat petani perkebunan kelapa sawit masih masuk di zona aman. Untuk segi ekspor Provinsi Riau lebih diunggulkan dari daerah lainnya sehingga mengalami kenaikan, terutama di bidang eksport pertanian dan perkebunan Provinsi Riau, masih tertinggi di wilayah Sumatera.

"Pelabuhan Belawan katanya besar tapi kalah jauh dengan Pelabuhan Kota Dumai. Itulah yang kita banggakan di Provinsi Riau sekarang ini apalagi harga sawit sekarang ini bagus, termasuk harga karet di Rohil juga bagus," katanya.

Untuk ekspor kelapa sawit masih melalui Pelabuhan Kota Dumai. Sementara untuk eksport karet dan buah pinang masih ekspor melalui Medan Belawan di Sumatera Utara. 

Jika dilihat dari segi neraca kata gubernur kita masih rugi, sementara yang mendapat nama adalah Sumatera Utara padahal produknya adalah produk Provinsi Riau.

Ditengah situasi COVID-19 seperti sekarang ini kata Syamsuar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bekerja sama dengan Pemerintah Pusat termasuk Pemkab Rokan Hilir bersinergi membangun negeri.

Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak bisa hanya mengandalkan APBD Riau saja, akan tetapi kita harus bersama sama menyelesaikan pembangunan infrastruktur di Riau, termasuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Rokan Hilir. 

"Kalau kita bersama sama, masyarakat akan mendapatkan kesejahteraan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan pembangunan wilayah yang ada di seluruh Provinsi Riau," pungkasnya. (Wisman)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan