DUMAI (MR) - Sektor Farmasi atau bisnis Apotek juga merupakan usaha yang terancam merugi akibat terdampak Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak dua tahun terakhir ini. 

Demikian disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Dumai dr Syaiful, M.K.M dalam sambutannya dihadapan ratusan peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelayanan Kefarmasian sesuai Standar Apotek TA 2021 Dinas Kesehatan di Ballroom Hotel Grand Zuri Dumai Jalan Sudirman. 

"Jangan dikira kawan-kawan pengusaha,   maupun Apoteker pengelola Apotik ini adalah mereka yang terus meraup keuntungan di tengah-tengah pandemi Covid 19 yang melanda dunia umumnya dan Indonesia khususnya," ujar dr Syaiful. Kamis (16/9/2021). 

Menurut Kadinkes Kota Dumai, untuk itulah para pemilik Apotek dan Apoteker yang tersebar di Kota Dumai harus saling bersinergi dan bahu membahu di tengah pandemi ini agar bisnis di sektor kesehatan, khususnya di bidang pelayanan dan penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan ini terus menggeliat dan tumbuh. 

dr Syaiful juga mengatakan, "Kita harus saling merangkul, bukan saling memukul, menjadi kawan bertanding, bukan lawan bersaing, sehingga dengan adanya sinergitas itu, bisa dilakukan untuk upaya saling menguatkan sesama pelaku usaha di bidang farmasi, Apoteker dan pekerja profesional kesehatan lainnya."

"Kalau kita kalkulasikan secara rinci, tidak mustahil, kemungkinan ada sektor bisnis apotek ini yang mengalami kerugian mulai 30 hingga 70 persen juga, akibat Pandemi ini dikarenakan berbagai kendala teknis," ujar dr Syaiful. 

Adanya sinergi kerjasama  yang baik, bahu membahu dan bertukar informasi sesama pemilik sarana apotek dan Apoteker Pengelola Apotek yang terhimpun dalam Asosiasi Apoteker Indonesia adalah langkah jitu menyikapi berbagai permasalahan dimaksud, seperti masalah teknis, cara dan regulasi pemesanan obat-obatan yang memiliki aturan dan diatur oleh negara, pertukaran informasi cara mengupdate data usaha maupun pelaporan, pemakaian, penjualan, pemusnahan obat-obatan kadaluarsa yang semuanya memiliki aturan dan undang-undang.

"Kepada adik-adik Apoteker kita yang baru tamat dan kebetulan tahun ini juga mengikuti seleksi CPNS di Kota Dumai, untuk bisa secepat mungkin melengkapi registrasi Apotekernya, agar ketersediaan tenaga Kefarmasian kita di Kota Dumai ini segera terpenuhi," kata dr Syaiful. 

"Tak perlu sungkan atau bertanya kepada rekan atau mitra kerjanya yang lebih senior, kepada Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal, BPOM, Organisasi Profesi," harap dr Syaiful. 

Mengakhiri keterangannya dr Syaiful mengatakan, "Pada intinya kita semua pasti siap saling membantu dan bersinergi untuk kebaikan Dumai, kebaikan Indonesia terlebih lagi di masa-masa kita semua sedang menghadapi pandemi Covid-19 ini," tukas dr Syaiful. 

Acara Bimtek ini, dihadiri oleh sekitar seratusan orang peserta, terdiri 47 Pemilik Apotek, 47 Apoteker, tenaga medis, tenaga kesehatan, tenaga profesional yang menjadi pelaku usaha dan pengelola Apotek se Kota Dumai. 

Bimtek ini juga diisi dengan materi oleh Apt Ilman Yuda Teruna dari  Asoasi Apoteker Indonesia (AAI) Apt Syarina Uli dari Dinas Kesehatan, Uli Mandasari, S.Farm., Apt dari Kepala Loka Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Dumai dan Andi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kota Dumai. 

Acara ditutup dengan penandatanganan Plakat Bersama, terkait saling sinergi dalam pelayanan kefarmasian sesuai standar apotek yang telah diatur oleh pemerintah demi terjaminnya pelayanan masyarakat Indonesia bidang ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan. (Al Ikhwan)