TELUKKUANTAN (MR) - Merasa dikecewakan oleh pemerintah, para guru penerima sertifikasi yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau melakukan aksi damai turun ke jalan. Dikarenakan selama empat bulan dana sertifikasi mereka belum dibayarkan.

Dalam aksi damai itu, para guru menyampaikan sejumlah pernyataan sikap protesnya kepada Pemerintah Kabupaten Kuansing di halaman kantor Bupati Kuansing, Rabu (11/1/2017). Dimulai dari tuntutan mereka untuk membayarkan uang sertifikasi pada triwulan III dan IV tahun 2016 lalu. 

Mereka mengancam akan melakukan mogok kerja, jika pemerintah tidak juga membayarkan tunjangan profesi guru (TPG) selambatnya satu bulan dari sekarang.

"Jadi tolong dengarkan keinginan kami pak bupati,"ujar Syafriadi SPd dalam orasinya.

Dikatakan Syafriadi, tak hanya membayarkan TPG saja melainkan empat permintaan lainnya diantaranya, pemerintah memperhatikan keberadaan guru honorer di Kuansing baik yang berada di bawah Kementerian Pendidikan maupun Kementerian Agama untuk diangkat menjadi tenaga kontrak profesional.

Kemudian, kepada DPRD Kuansing, dirinya juga berharap selalu melakukan pengawasan terhadap penyaluran dana serifikasi dan non sertifikasi secara profesional.

Lalu, Kapolres dan Kajari Kuansing, selaku penegak hukum, ia meminta untuk usut tuntas raibnya uang sertifikasi guru dan non sertifikasi.

"Karena kami ingin tau kemana perginya dana sertifikasi dan non sertifikasi itu pak Kapolres dan pak Kajari," tuturnya tegas.

Terakhir, mereka mengharapkan pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGR) Kuansing untuk berpihak kepada guru dalam segala konsekuensinya dan melindungi serta memperjuangkan hak-hak guru di Kabupaten Kuansing.(riauterkini/goriau)