DUMAI (MR) - Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas IIB Dumai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan dan Pengendalian Banjir Kota Dumai dengan Pemerintah Kota (Pemko) Dumai dan unsur Forkopimda Kota Dumai bertempat di ruangan Wan Dahlan Ibrahim Kota Dumai. 

Kehadiran Karutan Pance Daniel Panjaitan, A.Md., S.H., M.M dalam Rakor tersebut menyampaikan keluhan yang terjadi di Rutan Kelas IIB Dumai ketika banjir melanda Kota Dumai. 

"Ketika banjir besar di Kota Dumai, Rutan kita pasti kebanjiran juga, yang berdampak terganggunya aktifitas dan waktu istirahat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di blok dan kamar hunian yang ada," terang Karutan. Rabu (10/11/2021) 

Melihat kondisi Rutan Kelas IIB Dumai sudah melebihi kapasitas dalam menampung para WBP dan seringnya banjir di Rutan, Pemerintah Kota Dumai perlu membenahi kekurangan yang ada di Rutan yang sudah tidak ideal lagi, karena akan berdampak konflik sosial di dalam Rutan. 

"Kami berharap Pemko Dumai bisa membenahi untuk mencegah atau mengurangi agar tidak banjir lagi, seperti dengan memberikan bantuan pompa air," kata Karutan dalam Rakor tadi. 

"Kita kasihan melihat saudara-saudara kita yang ada di dalam Rutan, ketika banjir masuk kedalam Rutan, para WBP yang kamar huniannya kebanjiran tidak bisa tidur dan harus senantiasa berdiri," tutup Karutan. 

Pada pembahasan dalam Rakor ini, banjir yang terjadi pada tanggal 27 Oktober-03 November 2021 terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi yang menumpu pada Tasik Bunga Tanjung dan Tasik Tenggalak (Bukit Cahaya) dan lebih kurang 1000 rumah yang terendam  banjir. 

Rakor ini dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Dumai H. Indra Gunawan, S.I.P., M.Si dan Dinas PUPR Kota Dumai sebagai Narasumber dan dalam Rakor tersebut, para peserta Rakor diberikan kesempatan untuk menyampaikan saran dan pendapat untuk menanggulangi banjir di Kota Dumai. (Vanche)