Riau

Merasa Diabaikan, Ayah Pasien Patah Tulang Keluhkan Pelayanan RSUD Bagansiapiapi

Jasmadi Kori saat memperlihatkan kondisi anaknya Raka Jaya Jas yang mengalami patah tulang kini tengah terbaring di tempat tidur.

BAGANSIAPIAPI (MR) - Asmadi Kori (48), warga Jalan Pahlawan, Kecamatan Bangko merasa kecewa dan marah dengan RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi. Pasalnya, pelayanannya kurang maksimal dalam menangani pasien.

Ia merasa kesal, karena anaknya, Raka Jaya Jas (7) yang sedang mengalami patah tulang tidak bisa ditindaklanjuti dengan baik.

"Padahal dokter spesialis sudah dihubungi, namun tidak kunjung datang," ujar Jasmadi Kori, di kediamannya di Bagansiapiapi, baru - baru ini.

Menurutnya, awalnya Raka pada Rabu, 11 Januari 2017 lalu terjatuh di sekolahnya sekiranya pukul 16.00 WIB waktu mengikuti pelajaran tambahan (les), alhasil sang anak mengalami patah tulang di bagian lengan kirinya.

"Kami pihak keluarga langsung membawa ke RSUD. Dari hasil rontgen atau alat potret untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh, anak saya mengalami patah tulang," kata Jasmadi.

Setelah selesai rontgen, lanjutnya, pasien dianjurkan untuk melanjutkan pemeriksaan ke dokter spesialis. Namun apa yang terjadi dokter tersebut tidak kunjung datang.

"Satu jam lebih kami menunggu di ruang UGD (unit gawat darurat) dokter spesialis tak kunjung juga datang, padahal sudah dihubungi. Kemudian, saya coba menghubungi Direktur RSUD, beliau mengarahkan agar melakukan konsultasi sama dokter spesialis pada Kamis (12/1/2017)," jelasnya.

Mendengar hal itu, dirinya cukup kesal dan menyayangkan pihak RSUD, sebab permasalahan ini cukup serius, sementara dirinya hanya disarankan untuk konsultasi. Apalagi baginya kejaian ini dialami anak berusia tujuh tahun.

"Kita menyadari bahwa hal itu sangat lah sakit. Jadi, sebagai orang tua tidak etis rasanya seorang Direktur RSUD tidak bisa memanggil dokter pada malam itu," ucapnya kesal.

Melihat tidak kunjung datangnya dokter spesialis kala itu, Jasmadi bersama anaknya berinisiatif berobat ke pengobatan tradisional sinse di Bagansiapiapi.

"Yang sangat saya kesalkan lagi, ada bahasa malam itu dari salah seorang perawat jaga bahwa luka di bagian tangan kiri anak saya itu tidak darurat, makanya dokter spesialis tidak datang. Jadi, yang dikatakan darurat itu penyakit seperti apa, apakah pasien itu sudah sekarat atau kritis baru dilakukan tindakan secepat mungkin. Kami sebagai masyarakat menilai bahwa tindakan seperti itu sangat lah salah," tuturnya.

Jasmadi berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Rohil untuk segera meninjau kembali disiplin tenaga medis di RSUD Bagansiapiapi, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali kepada masyarakat lain.

"Masa dokter ada ditempat tak bisa melayani pasien seperti ini, dan mereka bilang tidak darurat. Kami minta kepada Bupati Rohil bersama DPRD tolong ditindaklanjuti hal seperti itu," harap Jasmadi.

Sementara Direktur RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi, Tribuana Tungga Dewi, mengatakan, dari hasil rontgen yang bersangkutan mengalami retak tulang dan sudah diobati. 

"Cuma retak garis kecil gitu saja. Lagi pula retak kan tidak bisa diapain dan sudah kami pasang pembalut," katanya.

Menanggapi tidak datangnya dokter tersebut, Tri menegaskan, kala itu dokter spesialis sedang baru selesai melakukan tiga operasi."Bukan karena keterbatasan dokter, karena ada tingkatannya mana yang emergency mana yang nggak. Kan ada tingkatan-tingkatannya lho. Kecuali kasusnya emergency, apakah itu tulangnya menonjol, bergeser atau lainnya itu wajar orang tuanya ngamuk," sebutnya.

Dia menilai, ada batasan-batasan yang memang harus ditangani dokter spesialis. "Kalau kasus seperti patah tulang terbuka baru kami jemput dokter itu, nyatanya mereka mau. Tapi kalau retak secara logika mau diapain selain diplaster dan kasih obat," pungkasnya.*** (halloriau)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan