TMEBILAHAN (MR) - Petani Desa Pengalihan, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menyatakan tetap akan memperjuangkan dan merebut lahan kembali lahan mereka yang diduga diserobot PT Indrawan Perkasa. 

Perwakilan petani pemilik lahan juga kembali akan mendatangi Pemkab dan DPRD Inhil untuk mempertanyakan kejelasan penyelesaian permasalahan konflik lahan yang sudah berlangsung cukup lama dengan perusahaan yang dulu bernama PT Alona ini. 

"Kami akan terus memperjuangkan lahan kami ini sampai ada jalan penyelesaiannya," ungkap Sudirman, perwakilan petani kepada riauterkinicom, kemarin. 

Disebutkan, para petani pemilik lahan menyesalkan tidak ada tindak tegas dari Pemkab Inhil pasca penyegelan kantor PT Indrawan Perkasa dan lahan yang berkonflik dengan masyarakat tersebut, faktanya pihak perusahaan terus mengadakan aktifitas di lapangan. 

Disebutkan, padahal berdasarkan hasil hearing DPRD Inhil dengan pihak terkait beberapa waktu lalu, sudah jelas diketahui bahwa PT Indrawan Perkasa tidak memiliki izin sama sekali yang dikeluarkan oleh Pemkab Inhil. 

"Namun kami herannya, kenapa mereka terus dapat beraktifitas di daerah kami. Maka, kami minta diambil langkah tegas kepada perusahaan ini," tegasnya. 

Pihak manajemen PT Indrawan Perkasa (dulu PT Alona) belum dapat dimintai tanggapan atas permasalahan konflik lahan dengan petani setempat tersebut. 

Untuk diketahui, permasalahan konflik lahan antara petani Desa Pengalihan, Kecamatan Keritang ini sudah berlangsung lama dan warga sudah berulang kali mengadukan permasalahan ini kepada DPRD dan Pemkab Inhil, seharusnya permasalahan ini harus segera diselesaikan dengan melibatkan seluruh pihak terkait.*** (riauterkini)