Regional

Petani Sawit di Bengkulu Mengeluh Harga TBS Ditekan Pabrik

MONITORRIAU.COM - Petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu mengeluh karena harga jual Tanda Buah Segar (TBS) sawit masih di bawah harga yang ditetapkan pemerintah. Para pengusaha pemilik pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) masih menekan harga beli dari petani.

Ketua Aliansi Petani Sawit Provinsi Bengkulu, Edi Masyuri mendesak pemerintah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk memberi sanksi kepada PMKS yang masih membeli TBS di bawah harga yang sudah ditetapkan.

"Kita ingin mendesak agar gubernur ataupun bupati/wali kota yang wilayahnya terdapat PMKS, termasuk juga DPRD agar memperingatkan secara keras pihak PMKS yang membeli TBS sawit tidak sesuai harga yang ditetapkan," kata Edi, Sabtu (28/05/2022).

Dia menilai, saat ini PMKS cenderung menetapkan harga secara sepihak. Saat ini, harga TBS di tingkat pabrik hanya sekitar Rp 1.700 - Rp 1.800 per kg, jauh di bawah harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 2.815 per kg atau minimal Rp 2.675 per kg.

"Kita ini ingin menagih janji gubernur dan bupati atau wali kota untuk benar-benar melakukan sanksi pada PMKS tidak menuruti harga yang telah ditetapkam," tegas Edi.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi menjelaskan, surat Menteri Pertanian (Mentan) RI No 101/KB.020/M/5/2022, yang ditindaklanjuti Gubernur Bengkulu dengan menerbitkan SE No 525/866/DTPHP/2022 dan ditujukan kepada Bupati/Wali Kota serta PMKS, sudah bisa jadi dasar ketika pemerintah ingin mengambil tindakan tegas.

Bupati yang wilayahnya memiliki PMKS, tak boleh diam saja dan diminta memanggil pihak PMKS. Bagi yang tetap membandel, diberi sanksi tegas berupa pencabutan izin usaha.

"Terkait masalah ini wibawa pemerintah turut dipertaruhkan. Karena ketika gubernur dan bupati/wali kota diam saja, maka itu bukti mereka tidak dihargai PMKS," jelas Jonaidi.

Bupati Seluma, Erwin Octavian mengatakan saat dikonfirmasi mengklaim harga jual petani sawit di wilayah itu sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan.

"Di Kabupaten Seluma ,PMKS telah megikuti harga sesuai yang ditetapkan," kata Erwin.

Erwin mengakui, harga TBS Rp.2.675 per kg sebenarnya masih belum bisa mendongkrak kesejahteraan petani sawit. Namun, dengan kondisi yang terjadi saat ini, sangat sulit harga bisa lebih ditinggikan lagi.

"Saya rasa bila harga TBS itu mencapai Rp 3.200 itu baru wajar, kita berharap harga TBS ini bisa naik kembali," tutup Erwin."*** (detikcom)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan