PEKANBARU (MR) - Jumlah guru di Provinsi Riau untuk tingkat SMA dan SMK dinilai berlebih mencapai sekitar 8.022 orang. Data tersebut didapat dari total guru SMA/SMK yang kini menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.

Awal Januari 2017 lalu, Pemprov Riau telah mengucurkan dana sebesar Rp30 miliar untuk membayar gaji 8.022 orang guru SMA dan SMK se Riau. Sehingga tidak dipungkiri, dari jumlah keseluruhan guru yang ada saat ini dirasa sedikit membebani pemerintah.

Dalam hal ini, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman memiliki wacana untuk membuka kesempatan bagi provinsi maupun daerah lain untuk memperdayakan guru SMA dan SMK berlebih yang ada di Riau.

"Tenaga guru SMA dan SMK kita berlebih, gajinya kita yang tanggung semua. Saya mohon bagi pemerintah dan kementerian lembaga yang mau menambah guru di daerahnya, bisa gunakan guru berlebih yang ada di Riau," kata Andi Rachman.

Dikatakan Andi, wacana itu pun tercetus ketika ia menggelar pertemuan terbatas dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Republik Indonesia, Asman Abnur yang bertandang ke Riau, Sabtu (28/1/2017) siang tadi.

Setelah berdiskusi panjang, Menpan RB pun menyarankan Andi Rachman untuk menyampaikan wacana itu secara tertulis kepada Kemenpan RB. 

"Coba kan nggak apa, kita tunggu gimana kebijakan kementerian selanjutnya," ungkap pria murah senyum ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Kamsol Kamis menguraikan, perhitungan jumlah kebutuhan guru yang ada di Riau dihitung berdasarkan jam mengajar perminggu dan banyaknya rombongan belajar (Rombel) yang diajarkan.

"Hasil analisis kita ada beberapa kabupaten saja yang kelebihan. Ini akibat peralihan kurikulum 2006/KTSP ke kurikulum 2013. Sehingga banyak bidang yang dikurangi, jadi jumlah kelebihan itu cukup banyak juga," kata Kamsol melalui pesan singkatnya,Sabtu malam.*** (goriau)