Sosial Budaya

Begini Atraksi Pawai Cue Lak Sempena Imlek 2568 di Bengkalis

Begini Atraksi Pawai Cue Lak Sempena Imlek 2568 di Bengkalis.

BUKIT BATU (MR) - Ribuan warga Tionghoa Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis tumpah ruah di Jalan Jendral Sudirman memeriahkan Cue Lak atau pawai hari keenam Tahun Baru Imlek 2568, Kamis (2/2/2017).

Selain diisi dengan ritual sembahyang, peringatan hari ulang tahun Dewa Ching Cui Choo She ini juga diiringi dengan Pawai keliling Kota Sungai Pakning untuk melakukan penyemahan. Adapun rute pawai dimulai dari Kelenteng Hock Hian Kiong Desa Sungai Selari tepatnya di depan Pelabuhan Roro sampai ke Jalan Jendral Sudirman Pasar Lama Sungai Pakning tepatnya di depan Wisma Wisata.

Ratusan peserta pawai sudah dinanti oleh warga di sepanjang jalan, tidak hanya warga Tionghoa masyarakat lainnya juga ikut menyaksikan pawai tersebut.

Cue Lak ini bisa dikatakan puncak perayaan Imlek di Sungai Pakning. Tidak mengherankan, khusus pada hari keenam imlek ini, warga keturunan Tionghoa terlihat antusias mempersiapkan diri menyambut Cue Lak dengan memasang petasan beraneka jenis. Selain di toko, petasan juga di pasang di rumah-rumah warga Tionghoa yang akan dinyalakan ketika arak-arakan melalui rumah mereka.

Arak-arakan keliling kota Sungai Pakning ini menurut Ateng Liong salah seorang tokoh masyarakat Tiong Hoa Sungai Pakning akan diselingi dengan acara penyemahan yang dilakukan oleh para dewa yang menjelma kedalam tubuh manusia atau Tangkie.

"Warga yang dirasuki oleh para dewa ini menurut tidak dipilih oleh panitia atau pihak yayasan, melainkan langsung dipilih oleh Budha." Kata Ateng.

Sementara itu Ketua Kelenteng Hock Hian Kiong Sumantri Santoso mengatakanPerayaan Cue Lak dalam keyakinan warga Tionghoa jatuh setiap hari keenam Imlek dan merupakan hari kelahiran Maha Dewa Cho Se Kong. Penyemahan dan arak-arakan ini dipimpin oleh Waskita atau disebut Thangkie, yaitu seseorang yang kerasukan dewa dan berbicara dengan manusia di sekitarnya mempergunakan bahasa isyarat.

Memperingati Cue Lak ini tidak hanya menarik perhatian para warga Tionghoa, tetapi juga masyarakat Sungai Pakning pada umumnya.

"Arak-arakan keliling Pakning ini dilakukan untuk melakukan penyemahan, agar seluruh masyarakay terhindar dari gangguan roh jahat.Kami bersama seluruh pengurus Kelenteng dan Panitia Perayaan Imlek Sungai Pakning mengharapkan semakin terjalinnya kebersamaan, kerukunan, keharmonisan hidup di antara sesama," harap Sumantri alias Ahwat ini.*** (bengkalisone)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan