DUMAI (MR) - Masyarakat dari RT. 15, RT. 16, RT. 17, dan RT. 18 yang tergabung di Dalam Forum Masyarakat Lubuk Gaung terus mendesak PT Sari Dumai Oleo (SDO) untuk menjelaskan status Parit PU yang berada di Kawasan pabrik mereka.

 

Melalui ketua Forum Handoyo, masyarakat meminta agar Dilakukannya pertemuan dengan perwakilan PT untuk mendengarkan kejelasan mengenai status Parit PU tersebut.

 

"Kami mendesak agar PT SDO segera melakukan pertemuan dengan masyarakat terkait permasalahan status dari parit PU ini," Kata Handoyo.

 

Hal ini dinilai penting, karena menurut Handoyo menyangkut soal pertanggungjawaban kebersihan dan status kepemilikan atas parit PU yang merupakan salah satu saluran perairan terpanjang di Sungai Sembilan.

 

Ia menambahkan, dengan jelasnya status dari parit PU nantinya merupakan sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya benturan di masa depan.

 

"Kami harapkan pihak PT SDO mau bertemu dengan masyarakat, dan menjelaskan status Parit PU, hal ini demi Mengantisipasi terjadinya benturan di masa depan," Katanya.

 

Rasa kekecewaan masyarakat kepada PT SDO bermula saat masyarakat Melaksanakan kegiatan gotong royong bersama pada beberapa waktu yang lalu.

 

Kegiatan gotong-royong ini telah membuka tabir beberapa penyebab terjadinya banjir air hujan, di mana masyarakat yang melakukan gotong-royong tersebut telah menemukan bongkahan bekas bangunan jembatan sebelumnya yang berada di bawah jembatan jalan utama PU Lubuk Gaung. 

 

Selain itu, masyarakat juga menemukan sedimentasi dan gundukan tanah yang berada di bawah jembatan PT. SDO. Kemudian juga ditemukan tumpukan sampah di parit PU yang berada pada kawasan PT. SDO.

 

Tak hanya sampai disitu, kepada awak media, beberapa masyarakat yang melakukan kegiatan gotong-royong juga mengatakan bahwa mereka telah menemukan bahwa di ujung parit PU yang tembus ke laut yang berada di dalam area PT. SDO tersebut juga telah tertutup.