Harga Buah Pinang Kering Kembali Anjlok
JAMBI (MR) - Harga jual buah pinang kering kini anjlok hingga Rp 6000 per kilogram. Sedangkan harga jual buah pinang basah lebih rendah hanya Rp 3.500 per kilogram.
"Harga pinang sangat murah, biasanya mencapai Rp.12 ribu hingga Rp. 15 ribu per kilogram. Namun kini harga anjlok , bahkan harga turun hingga Rp 6 ribu per kilogram," ujar Yatin (65) warga pengumpul buah pinang di Desa Kasang Pudak, Jambi, Selasa (14/02/2023).Anjloknya harga pinang menurut Yatin karena menurunnya harga jual buah pinang pada pabrik dan besarnya biaya operasional pengumpul. Pengumpul pasti mengambil untung dan selama berkeleiling mengumpulkan buah pinang dari petani memerlukan biaya operasional."Paling tidak untuk minyak motor," tambahnya. Sementara itu penampung buah pinang, Nurma mengatakan memang saat ini pabrik menetapkan harga lebih murah dari sebelumnya yakni hanya Rp 15 ribu per kilogram."Kita hanya berani beli buah pinang kering dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram," tukasnya.Sebab kalau buah pinang masih basah harus dijemur lagi dan bisa rugi karena volume timbangan terkadang jauh menyusut dari perkiraan. Jadi untuk buah pinang basah ini sulit menentukan harga beli dipasaran."Kita kan cuma nyari keuntungan sedikit, nah kalau buah pinang basah dibeli, kemudian dikeringkan maka berat timbangan jauh menyusut tak sesuai perkiraan. Jangankan untung, malah bisa rugi besar," lanjut Nurma.
Anjloknya harga pinang tak hanya membuat penampung ogah membeli. Namun, warga di Muarojambi yang biasa menjual pinang juga jadi malas panen.
Buah pinang yang telah masak terkesan dibiarkan jatuh sendiri ke tanah. Kalaupun dikumpulkan, tidak diolah dan dijemur, melainkan digantung di depan rumah memakai tali rajut .
Juarni (30), warga Sungaigelam, hari itu membawa pulang kembali sekarung buah pinang kering ke rumahnya. Dia tidak jadi menjual karena harga terlampau murah.
"Tidak jadi mas, murah nian. Tunggu saya kumpulkan dulu sampai banyak," kata Juarni.
Saat itu, ibu rumah tangga (IRT) yang tinggal di Desa Tangkit Lama ini berniat menjual pinang ke penampung.
Namun, karena harganya murah, akhirnya karung berisi pinang seberat 19 kilogram itu, dibawa kembali pulang ke rumah.
"Biasanya sekarung ini duitnya hampir 500 ribu, ini cuma 200 ribu. Aku bawa pulang dulu saja, tunggu sampai harganya naik," pungkasnya. (Rizal Ependi)
