DUMAI (MR) - Orang tua mana yang tak bangga saat melihat anaknya cerdas dan berprestasi. Tapi jangan sampai karena ambisi kita sebagai orang tua, anak berprestasi karena terpaksa.

Dikatakan salah seorang pelatih SSB senior di Kota Dumai, Coach Isman Taher (IT) anak itu punya kecerdasan yang bervariasi. Menurutnya ada kecerdasan logis-matematis, kecerdasan linguistik, kecerdasan musikal, dan kecerdasan kinestetik.

"Sebaiknya orang tua memahami bahwa kecerdasan anak bervariasi. Kita sebagai orang tua perlu menerima dan menghargai kemapuan anak. Anak jangan sampai jadi ambisi orang tuanya," saran coach IT.

 

Di dalam sepakbola juga begitu, Coach IT mengungkapkan orang tua harusnya menggunakan  sepakbola untuk membentuk kepribadian dan gaya hidup sehat anak. Banyak orang tua terlalu berambisi hingga menekan anaknya secara tidak sehat. Dukung hobi anak anda tapi jangan paksakan dia untuk berprestasi.

"Mungkin satu dari seribu anak yang akan menjadi pemain profesional. Artinya , bersikaplah realistis  kalau anak anda berprestasi bersyukurlah kalau tidak, tetaplah mendukung mereka," saran pelatih SSB Persekat Dumai ini.

 

Coach IT juga mengatakan jangan memilih SSB berdasarkan prestasi SSB di kejuaraan kejuaraan. Melainkan pilih SSB yang berprestasi dalam bentuk cara bermain dan karakter pemain.

Terkadang masih ada SSB yang berprestasi namun masih melakukan praktik pencurian umur.  Nah SSB seperti ini tidak baik untuk membangun karakter anak. 

"Jangan ajarkan anak anda untuk menjadi "koruptor masa depan" dengan memfasilitasi pencurian umur," ingatnya. 

 

"Bersama sama dengan pelatih , Anda perlu menjadi  "contoh hidup" bagi anak anda," Tutup pelatih yang sudah 21 tahun menangani SSB Persekat ini. (MR/Red)