DUMAI (MR) - Beredarnya isu uji kompetensi dan Asesmen di lingkungan Pemko Dumai hanya seremonial seiring lulusnya pejabat yang menderita sakit permanen. 

Menindaklanjuti kabar tersebut monitorriau.com mencoba mengkonfirmasi pada Ketua Panitia seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama dilingkungan Pemko Dumai, Prof. H Sujianto, Ph.D.

"Kami sebagai panitia seleksi tidak melakukan penilaian terhadap kesehatan. Pansel hanya menilai tentang asesmen dan kualitas pejabat saja. Soal kesehatan itu coba tanyakan saja pada sekretariat," kata Prof. H Sujianto, Ph.D Minggu (26/3) melalui sambungan ponselnya.

Tidak hanya soal lulusnya pejabat yang menderita sakit, kesiapan panita seleksi juga terkesan kurang. Dalam rilis pengumuman hasil kelulusan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama dilingkungan Pemko Dumai terdapat kerancuan dalam hal nomor pendaftaran.

Seperti pada JPT Pratama Inspektorat Kota Dumai, pejabat yang lulus yakni Drs.Budhi Husnul, M.Si dengan nomor pendaftaran 034. Satu lagi Ernasrizal, S.Sos M.Si, dengan nomor pendaftaran 042. 

Dua pejabat tersebut juga lulus di instansi lain dengan nomor urut berbeda. Di JPT Pratama Sekretariat DPRD Dumai Drs.Budhi Husnul, M.Si nomor urutnya 042 dan di JPT Pratama Disparpora Ernasrizal, S.Sos M.Si memiliki nomor urut 024. 

"Inikan terkesan asal-asalan saja. Sudahlah diduga ada pejabat yang tak layak lulus karena kondisi kesehatannya, dalam rilis hasil seleksi ada pula pejabat yang nomor urutnya tumpang tindih dan lebih dari satu," jelas sumber yang namanya tak ingin disebutkan.

Sumber tersebut mengharapkan seleksi pejabat yang dilaksanakan Pemko Dumai harus benar-benar dan bukan hanya sebatas seremonial saja. "Harus teliti panitia dan pihak yang terlibat. jangan sampai membingungkan, di cek lagi sebelum dirilis," ungkapnya.*** (gjs)