JAKARTA (MR) - Pemerintah bersiap untuk menyerap hasil panen padi dan jagung dari petani yang diperkirakan akan terjadi pada Mei dan Juni mendatang dengan menunjuk Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sebagai penyerap hasil panen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, hasil panen padi tersebut akan membuat gudang beras Bulog memiliki pasokan yang cukup hingga Agustus mendatang. 

Bulog, lanjut Darmin, diprediksi akan mampu menyerap hasil panen padi petani yang datang dari sebanyak 12 sentra padi di seluruh pelosok Indonesia.

"Gudang Bulog akan berada di 12 sentra padi, beberapa di antaranya berada di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selayan, Aceh, Nusa Tenggara Barat, dan Banten," ujarnya, dikutip dari akun Twitter resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (27/3).

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, potensi panen padi petani akan membuat lumbung pada kebanjiran pasokan beras mencapai 1,9 juta ton. 

Jumlah pasokan ini, sambung Amran, meningkat hingga 0,9 juta ton bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, yang rata-rata membuat pasokan beras pemerintah hanya sekitar satu juta ton.

Sedangkan untuk komoditas jagung, pemerintah memprediksi Bulog akan mampu menyerap hasil panen jagung mencapai 100 ribu ton. 

Kemudian, setelah Bulog melakukan penyerapan hasil panen petani, Kementerian Pertanian dan Bulog akan bersinergi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengamankan distribusi komoditas pangan ke pasar tradisional, pasar modern hingga pasar ritel.*** (cnn)