Sport

Aspirin Membantu Pasien Jantung Tapi Bisa Melukai Lambung

Ilustrasi pil aspirin

JAKARTA (MR) -Aspirin merupakan salah satu obat populer yang paling banyak diresepkan oleh dokter, terutama dokter jantung, dokter penyakit dalam, atau dokter spesialis syaraf. Obat pengencer darah menjadi obat yang umum dikonsumsi pasien-pasien yang mengalami penyumbatan  pada pembuluh darah baik di otak maupun  jantung.  Termasuk pasien penyakit jantung yang sudah dipasang ring. 

"Konsumsi aspirin dosis rendah bermanfaat untuk mengurangi kejadian serangan jantung dan menurunkan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah," kata Ari Fahrial Syam. dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Gastroenterologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 1 April 2017.

Ari menjelaskan,  Saat ini penyakit jantung koroner dan pembuluh darah otak menjadi penyebab kematian utama umat manusia.  Obat pengencer darah seperti Aspirin, kata Ari,  sangat bermanfaat baik untuk pencegahan primer maupun pencegahan sekunder. Konsumsi aspirin dosis rendah bermanfaat untuk mengurangi kejadian serangan jantung dan menurunkan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Sayangnya, tak sedikit pasien yang mengeluh sakit lambung setelah mengonsumsi obat ini."Kami sering mendapatkan kasus pasien dengan perdarahan lambung akibat penggunaan aspirin ini," kata Ari.

Oleh karena itu, pada 2016 Fransiscus Ari, dokter dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM menelilti masalah tersebut. Bersama tim peneliti, ia meneliti  pasien-pasien berumur diatas 18 tahun dan mengonsumsi aspirin dosis rendah (75-325 mg/hari) dan sudah menggunakan obat lebih dari 28 hari. 

Pada pasien ini   dilakukan pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas di Pusat Endoskopi Saluran Cerna Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM. Pemeriksaan ini tidak melihat ada atau tidaknya gangguan pada lambung. Penelitian ini secara lengkap dipublikasi di Jurnal Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy, jurnal nasional berbahasa Inggris terakreditasi DIKTI.

Ari yang menjadi pembimbing dan corresponding author pada penelitian ini menjelaskan, meskipun sangat bermanfaat, obat tersebut ternyata bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Aspirin dapat menyebabkan penurunan kadar prostaglandin lambung sehingga berakibat penipisan pada dinding lambung. Selain itu penggunaan aspirin juga bisa menyebabkan perlukaan pada saluran pencernaan lain. 

Hasil pemeriksaan  endoskopi terhadap pasien-pasien tersebut i ternyata  telah terjadi gangguan lambung dan atau usus dua belas jari pada 51.6% pasien yang diperiksa. Kelainan  yang didapat berupa luka erosi lambung sebanyak 40% dan 11.6% kelainan berupa tukak atau ulkus dari kasus yang diperiksa. Yang menarik hanya 44.9% yang mengeluh gangguan pada lambung padahal ditemukan luka pada lambungnya. 

Analisa lebih lanjut pada kasus yang diteliti menunjukkan   penggunaan dua obat pengencer darah sekaligus  membuat risiko kerusakan lambung dan usus dua belas jari meningkat lebih dari 3 kali. Pasien yang menggunakan aspirin diatas 65 tahun ternyata lebih berisiko terjadinya kerusakan lambung atau tukak lambung atau usus dua belas jari dibandingkan pasien dibawah umur 65 tahun.

Penelitian juga menemukan bahwa penghambat pompa proton obat yang bekerja untuk menekan produksi asam lambung  ternyata mengurangi risiko terjadinya luka pada lambung atau usus dua belas jari  tersebut. "Hasil penelitian ini mengingatkan kembali tentang efek samping dari obat2 pengencer darah yang sudah umum dikonsumsi masyarakat kita mengingat semakin meningkatnya penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah otak ditengah masyarakat kita," kata Ari.

Ari menjelaskan,  penelitian ini terbukti bahwa perlu kewaspadaan buat pasien yang berumur diatas 65 tahun, dan mengosumsi 2 obat pengencer darah sekaligus dan upaya pencegahan untuk mengantisipasi dampak dari penggunaan obat tersebut dengan obat penekan  asam lambung seperti penghambat pompa proton. 

Berbagai penelitian di luar negeri juga mendapatkan bahwa obat ini dapat mencegah terjadinya luka pada lambung atau usus dua belas jari pada pasien yang mendapat obat pengencer darah. Bahkan pada beberapa penelitian mendapatkan obat ini bisa mencegah terjadinya perdarahan pada lambung. "Walau bagaimanapun saya tetap mengingatkan penggunaan obat penghambat pomp proton harus diberikan secara bijaksana  dan  tetap sesuai kebutuhan," katanya.*** (tempo)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan