PEKANBARU (MR) - Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman menegaskan pentingnya Visi Riau 2020 yang telah menjadi azam dan tekad seluruh masyarakat Riau. Oleh karena itu, apapun suku dan agama masyarakat yang tinggal di Bumi Lancang Kuning wajib menyukseskan Visi Riau 2020.

"Kita sudah putuskan pada 2001 dulu tentang Visi Riau 2020. Oleh karena itu, seluruh masyarakat Riau apapun sukunya wajib mendukung dan menyukseskan Visi Riau 2020," tegas Gubri Andi saat membuka Workshop Pembinaan dan Pengakuan Masyarakat Adat se-Provinsi Riau di Hotel Ayola, kawasan Panam, Pekanbaru, Rabu malam (05/04).

Gubri mengatakan bahwa tekad Riau melalui Visi Riau 2020 yang ingin menjadi pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, juga mendapat dukungan negeri jiran seperti Singapura.

"Baru-baru ini saya diundang ke Singapura oleh Menlu Singapura Dr Mohamad Maliki Osman.

Pada pertemuan itu juga hadir Dubes Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya. Alhamdulillah Singapura mendukung Visi Riau 2020," ungkapnya.

Pihak Singapura, ulas Gubri, juga berterima kasih kepada tokoh-tokoh adat Riau karena ternyata cukup banyak sumbangsih untuk pengembangan budaya Melayu di Singapura. "Ternyata tokoh-tokoh adat kita seperti mendiang H Tenas Effendy punya kontribusi yang besar terhadap Pusat Kebudayaan Melayu di Singapura," ulasnya.

Bahkan, Menlu Singapura dalam waktu dekat berencana ke Riau untuk melihat lebih jauh seperti apa Negeri Melayu Lancang Kuning. "Insyaallah Juli tahun ini Menlu Singapura akan berkunjung ke Riau," katanya.

Gubri Andi menyebut berbagai upaya dilakukan Pemprov Riau untuk mewujudkan Visi Riau 2020 khususnya terkait budaya Melayu. Misalnya, mengeluarkan Pergub tentang pentingnya budaya Melayu sebagai muatan lokal dalam mata pelajaran di sekolah-sekolah. Pemprov juga mencanangkan pariwisata berbasis budaya dan terakhir membentuk Dinas Kebudayaan.

"Ini semua adalah bagian dari upaya kita untuk menyukseskan Visi Riau 2020," tandasnya.(FT10/mcr)