JAKARTA (MR) - Veronica Tan tak mengira pada akhirnya akan menjadi seorang istri gubernur, karena Basuki Tjahaja Purnama yang dia nikahi dulunya adalah seorang pengusaha.

Hal tersebut disampaikan Veronica dalam perbincangan bersama Beritasatu News Channel, tayang Minggu (9/4) malam.

Host acara Female Zone, Rike Namru, bertanya apakah Veronica sebagai istri Basuki juga punya passion ke politik.

"Nggaklah. Nikahnya sama yang berdasi kok. Bapak kan pengusaha," canda Veronica.

"Janji nikahnya di tengah perjalanan nggak boleh mengubah profesi. Di tengah jalan kok tiba-tiba jadi pejabat, kok jadi suka sama politik?"

Menurutnya, keputusan Basuki untuk terjun menjadi birokrat lebih didorong oleh jiwa sosial, keinginan untuk membantu mengangkat harkat masyarakat miskin yang tidak bisa dilakukan dengan menjadi pengusaha.

"Bukan masalah politik kalau saya lihat. Bapak memang dari Papa-nya punya rasa sosial, peduli kepada masyarakat. Itu sudah dari dulu, mertua saya sudah bantuin masyarakat," kenang Veronica.

"Kalau mau bantu orang miskin, orang kaya pun nggak akan cukup duitnya. Kalau kita mau benar-benar menyejahterakan rakyat, dengan uang pemerintah yang sebenarnya itu adalah hak (rakyat)."

Dengan menjadi kepala daerah atau bagian dari pemerintah, Basuki bisa menyalurkan jiwa sosialnya dan bekerja untuk meningkatkan standar pendidikan dan kesehatan masyarakat, paparnya.

Terkait panasnya pemilihan gubernur Jakarta sekarang, di mana Basuki kerap menjadi sasaran sentimen berdasarkan ras dan agama, Veronica menyebutnya sebagai hal yang biasa.

"Itu sudah biasa, yang membedakan ini Jakarta, jadi media cepat sekali memberitakan. Pilkada segala macam kita sudah menghadapi hal yang sama. Kita harus jalanin," kata Veronica.

"Dalam satu masa, semua keluarga pasti punya masalah, tapi bagaimana kita memandang masalah itu sebagai pembelajaran buat kita. Di manapun kita berada bisa memilih senang atau bersuka cita, atau kita istilahnya menggerutu. Menggerutu tidak akan menghasilkan apa-apa. Lebih baik kita menghadapi saja, harus tahu yang benar itu yang mana dan kita terus menjalankannya.*** (brt1)