MEDAN (MR) - Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terus menunjukkan aktifitasnya dalam kurun waktu sepekan terakhir. Untuk menghindari korban jiwa, masyarakat yang beraktifitas di sekitar lingkar gunung diminta untuk menjauhi zona berbahaya yang sudah ditetapkan pemerintah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Natanael Peranginangin, mengatakan, dalam sepekan terakhir, hampir setiap hari gunung berketinggian 2460meter diatas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan guguran awan panas dan abu vulkanik. Aktifias itu tentunya berdampak langsung bagi zona bahaya yang kini sudah dikosongkan pemerintah.

"Erupsi terakhir beberapa jam yang lalu dan erupsi terus-meneris ini sudah terjadi semingfu terakhir. Untuk itu kita kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk menjauhi zona bahaya. Kita pun terus memantau zona-zona bahaya itu," kata Natanael, Minggu (9/4/2017) malam.

Natanel lebih lanjut mengatakan, untuk terus memantau aktifitas gunung dan dampak yang erupsinya, BPBD terus berkordinasi dengan seluruh stakeholder yang ada. BPBD juga memaksimalkan peran para relawan yang kini bersiaga di lingkar luar gunung.

"Kalau kita susah melakukan penyiraman di lokasi-lokasi perumahan warga yang terkena dampak debu vulkanik. Yang kita khawatirkan sekaran itu banjir lahar dingin. Tapi kita sudah ada relawan yang memantau sehingga kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat jika banjir terjadi. Meski begitu kita tetap menghimbau masyarakat waspada," tegasnya.*** (okz)