Capaian Kinerja BNN Kota Dumai Tahun 2025 Fokus Pada Pemberantasan Dan Rehabilitasi
DUMAI (MR) - Badan Narkotika Nasional Kota Dumai menggelar rilis pers akhir tahun guna memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2025 secara menyeluruh kepada publik. Acara yang berlangsung khidmat ini dipimpin langsung oleh Kepala BNN Kota Dumai, AKBP Sasli Rais, S.H., M.H., yang menyampaikan berbagai langkah strategis yang telah diambil dalam menangani peredaran narkotika.
Dalam kesempatan tersebut, AKBP Sasli Rais, S.H., M.H. menyoroti data dari United Nations Office on Drugs and Crime yang mencatat sekitar 316 juta jiwa di dunia telah mengonsumsi narkoba. Ia menekankan bahwa penyalahgunaan narkotika merupakan kejahatan luar biasa atau extraordinary crime yang menjadi perhatian serius seluruh negara di dunia saat ini.
Berdasarkan penelitian terbaru, di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 3,3 juta orang yang menjadi pengguna narkotika secara teratur dalam rentang usia produktif. Kepala BNN Kota Dumai menyatakan bahwa angka prevalensi ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman narkoba terhadap ketahanan nasional dan masa depan generasi bangsa Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa pemberantasan narkoba menjadi salah satu perhatian khusus dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Hal ini sejalan dengan implementasi Asta Cita ketujuh yang fokus pada penguatan reformasi hukum serta pencegahan dan pemberantasan korupsi serta narkotika di seluruh wilayah.
Pada bidang pemberantasan, AKBP Sasli Rais, S.H., M.H. mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2025, BNN Kota Dumai berhasil mengungkap tiga perkara narkotika yang cukup signifikan. Dari pengungkapan kasus-kasus tersebut, pihak penyidik berhasil mengamankan enam orang tersangka yang saat ini sedang menjalani proses hukum lebih lanjut.
"Barang bukti yang berhasil disita dari para tersangka terdiri dari kurang lebih 3.419 gram sabu, satu butir pil ekstasi, dan sekitar 896 gram ganja kering," ujarnya.
Kepala BNN Kota Dumai menegaskan bahwa penindakan tegas terhadap jaringan pengedar merupakan langkah mutlak untuk memutus rantai peredaran barang haram di wilayah pesisir.
Berkat upaya pemberantasan yang konsisten ini, BNN Kota Dumai diperkirakan telah berhasil menyelamatkan sekitar 5.208 orang masyarakat dari bahaya penyalahgunaan narkoba. AKBP Sasli Rais, S.H., M.H. menyebutkan bahwa penyelamatan nyawa manusia merupakan indikator keberhasilan yang paling utama dari setiap operasi yang dilakukan.
Selain penindakan, BNN Kota Dumai juga menjalankan layanan Tim Asesmen Terpadu atau TAT yang telah diberikan kepada 59 orang penyalahguna narkotika selama setahun terakhir. Layanan ini melibatkan kolaborasi erat antara tim medis dan tim hukum guna memberikan rekomendasi penanganan yang paling tepat bagi para korban.
Di sektor pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, AKBP Sasli Rais, S.H., M.H. memaparkan keberhasilan pembentukan Desa Bersinar yang berlokasi di Kelurahan Laksamana. Program ini merupakan langkah preventif untuk memberikan kekebalan bagi masyarakat agar memiliki imunitas yang kuat terhadap pengaruh buruk narkoba di lingkungan mereka.
Guna memperluas jangkauan program P4GN, BNN Kota Dumai juga telah membentuk 52 orang penggiat dan relawan anti narkoba yang aktif bergerak di berbagai lapisan masyarakat. Kepala BNN Kota Dumai berharap para relawan ini dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memberikan edukasi bahaya narkotika di lingkungan masing-masing.
Upaya pemberdayaan alternatif juga dilakukan dengan memberikan pelatihan keterampilan berupa pembuatan batu batako kepada 10 warga di kawasan rawan narkoba Kelurahan Kampung Dalam. AKBP Sasli Rais, S.H., M.H. berharap bantuan modal peralatan penunjang ini dapat memotivasi warga untuk beralih ke kegiatan ekonomi yang lebih positif dan produktif.
Dalam hal deteksi dini, BNN Kota Dumai telah sukses melaksanakan tes urine kepada 2.506 orang yang berasal dari instansi pemerintah, institusi pendidikan, hingga sektor swasta. Menurut AKBP Sasli Rais, S.H., M.H., kegiatan deteksi dini ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja dan pendidikan yang bersih dari penyalahgunaan.
Pada bidang rehabilitasi, sebanyak 50 orang masyarakat telah mendapatkan pelayanan sepanjang tahun 2025 dengan rincian 34 orang rawat jalan dan 16 orang lainnya dirujuk. Kepala BNN Kota Dumai menyatakan bahwa rehabilitasi merupakan faktor kunci untuk memulihkan para penyalahguna dan mencegah terjadinya kekambuhan atau relapse di masa depan.
AKBP Sasli Rais, S.H., M.H. juga memaparkan perolehan penerimaan negara melalui penerbitan SKHPN kepada 407 orang dengan total setoran ke kas negara mencapai Rp 118.030.000.
"Selain itu, indeks kepuasan layanan klinik BNN Dumai mencapai angka 3,52 yang dikategorikan sangat memuaskan karena melampaui target yang ditetapkan," jelasnya.
Sebagai penutup, Kepala BNN Kota Dumai mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus meningkatkan sinergi dalam mengimplementasikan Permendagri Nomor 12 Tahun 2019.
Sinergi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat luas sangat dibutuhkan demi mewujudkan cita-cita besar Indonesia Bersinar yang bebas dari pengaruh narkotika.
