SELATPANJANG (MR) - Pemerintah Pusat telah mencanangkan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional pada tanggal 26 April 2017, sempena pencanangan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti menggelar kegiatan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana, kegiatan dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap resiko bencana serta kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana itu digelar dipusatkan di Aula SMUN 1 Tebing Tinggi, Rabu (26/4).

Hadir dalam kegiatan itu Ataf Ahli Bupati Drs. Askandar, Kepala BPBD Meranti Drs. Edi Afrizal M.Si, Kepala Sekolah SMUN 1 Tebing Tinggi, Perwakilan Perusahaan yang beroperasi di Meranti, Pihak Perbankan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, juga melibatkan para pelajar TK, SD dan SMU, serta masyarakat lainnya dengan total 100 lebih peserta.

Melalui kegiatan itu Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti berupaya membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan. Hal ini sesuai dengan kondisi geografis daerah dimana sebagian kawasan hutannya terdiri dari gambut yang berpotensi besar terjadi kebakaran.

Seperti dijelaskan Staf Ahli Bupati Drs. H. Askandar acara sosialisasi dan pencanangan hari kesiapsiagaan bencana Nasional yang jatuh pada tanggal 26 April 2017 ini, merupakan bentuk peringatan 10 tahun disahkannya UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Dalam kegiatan itu peserta yang terdiri dari pelajar TK, SD dan SMU serta masyarakat diberikan pengetahuan kesiapsiagaan bencana sehingga lebih waspada dan siap menanggulangi bencana yang terjadi di Kepulauan Meranti.

Dengan begitu bencana kebakaran dan lainnya yang berpotensi menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian materi serta kerusakan lingkungan dapat diminimalisir. Sehingga tidak menjadi penghambat pembangunan daerah.

Dari pantauan media, para pelajar SMU, perwakilan perusahaan dan perbankan serta maayarakat diberikan pengetahuan tentang penanggulangan bencana dan segala hal yang dapat dilakukan jika bencana terjadi, sosialisasi itu juga untuk menumbuhkan budaya sadar bencana kepada para generasi muda. Finalnya sosialisasi kesiapsiagaan bencana itu adalah simulasi yang dilakukan oleh BPBD jika terjadi bencana. Diawali dengan bunyi Sirine pemberitahuan bencana kemudian masyarakat digiring untuk mengambil jalur evakuasi yang aman sehingga terhindar dari resiko bencana.

Selain sosialisasi kepada pelajar SMU dan masyarakat tersebut, BPBD Meranti juga menggelar simulasi pemadaman kebakaran kepada pelajar TK dan SD, dalam kegiatan itu sebanyak 20 orang murid  TK dan 20 orang murid SD dipersenjatai layaknya petugas pemadaman, lengkap dengan baju, sepatu serta selang air. Dalam simulasi itu juga dibuat tong yang menjadi objek kebakaran selanjutnya pelajar TK dan SD ini berupaya memadamkan api dengan menggunakan selang persis seperti yang digunakan petugas pemadam sebenarnya. Para pelajar tampak gembira dan dapat melaksanakan simulasi pemadaman kebakaran dengan sangat baik.

"Inilah yang perlu kita budayakan bagaimana masyarakat siap siaga dalam menghadapi segala bencana yang terjadi karena dari hasil survei kesiapsiagaan diri menempati persentasi tertinggi dalam mengantispasi sebuah bencana yakni 35 persen, yang kedua adalah keluarga 31 persen sisanya dari tetangga, orang sekitar dan Tim SAR yang selama ini dinilai paling berpengaruh justru hanya berkisar 1.70 persen saja.

"Kegiatan ini juga dilakukan serentak di Indonesia, diharapkan juga melakui kegiatan ini berbagai resiko yang dapat ditimbulkan akibat bencana dapat diantisipasi sesuai dengan tema yang diusung yakni "siap untuk selamat," pungkas Kepala BPBD Meranti Drs. Edi Afrizal, M.Si.(FT10/ist)