PASIRPENGARAIAN (MR) - Pada pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) IV Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Rokan Hulu (Rohul) yang dilaksanakan, Kamis (27/4/2017). Pada Musda itu tampak hadir Ketua DPRD Riau, Hj. Septina Primawati.

Di pembukaan Musda IV dipusatkan di Gedung LAM Rohul, dibuka Plt Bupati Rohul H. Sukiman, diwakili Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Syaiful Bahri, yang dihadiri Ketua LAM Riau Al Azhar.

Tertmasuk juga hadir, Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, Kepala Kejari Rohul Freddy Daniel Simanjuntak , Dandim diwakili Sertu Menrayani, Ketua MKA LAM Riau Datuk Raja Marjohan Yusup, serta sejumlah para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Rohul, seluruh Ketua LKA dan seluruh Camat dari 16 kecamatan.

Panitia Pelaksana Musda IV LAMR Rohul, Panglima Paga Alam Alirman menyatakan, Musda LAM kali ini terlambat dilaksanakan karena anggaran.

“Kami memohon maaf, atas keterlambatan ini, tetapi dengan semangat hari ini tetap kita laksanakan," kata Alirman, yang juga Ketua Hulu Balang Nogori Rohul.

Dalam kesempatan itu, Ketua LAM Rohul H. Tengku Rafli Armien berharap, penerapan bahasa daerah harus dilaksanakan di sekolah dan di Pemkab Rohul di setiap pekannya. Disebutkannya, penerapan bahasa daerah di sekolah dan kantor pemerintahan di Rohul sudah ada Peraturan Bupati Rohul.

“Bahasa daerah merupakan kearifan lokal. Dan di Provinsi Riau baru Rokan Hulu yang sudah ada Peraturan Bupati tentang pengunaan bahasa daerah,” kata Tengku Rafli.

Sebutnya, Musda LAMR kali ini memang terlambat karena masalah anggaran. Dirinya minta maaf karena keterlambatan tersebut.

Jelas Tengku Rafli lagi, bahwa Musda IV merupakan pemilihan Ketua LAMR Rohul periode 2017-2022. Untuk pemilihan sendiri akan digelar di salah satu hotel di Pasir Pangaraian.

“Mari bersama-sama kita lestarikan adat dan budaya untuk Kabupaten Rohul. LAMR Rohul juga sudah mengeluarkan Perda Desa Adat, dan telah banyak daerah lain melakukan studi banding ke daerah kita," ungkapnya.

Tengku Rafli mengaku, bahwa masih banyak tugas yang belum bisa dilaksanakannya. Dirinya berharap, agar pengurus LAM Rohul periode 2017-2022 lebih bisa melaksanankan kegiatan yang belum dilaksanakan sebelumnya.

“Kedepannya kami berharap, kerjasama Lembaga Adat dengan pihak Kepolisian tetap dilakukan. Memang baru diskusi, dan belum ada MoU," harap Tengku Rafli.

Sementara itu, Ketua LAMR Provinsi Riau Al Azhar mengatakan, LAM yang sudah berdiri sejak 1970 silam telah menjadi mitra pemerintah daerah.

Sikapi keterlambatan Musda IV LAMR Rohul, Al Azhar mengakui, ada juga LAM di daerah lain yang terlambat menggelar Musda. Menurutnya, keterlambatan Musda LAMR di daerah akan menjadi perbaikan ke depan bagi LAM Riau.

Al Azhar mengatakan, LAMR bukan organisasi atau partai politik. Dari itu, ia mengharapkan pada Musda IV LAM Rohul pengurus yang terpilih benar-benar orang yang siap mengabdi.

“Buang jauh-jauh dari kepentingan, tetapi bagaimana kita memikirkan kemaslahatan anak kemenakan. Kedepannya kita harus fikirkan dalam Musda ini. Mari kita hadapi dengan pemikiran yang jernih," harapnya.

Juga diharapkan Al Azhar, agar dilakukan pelestarian, penggalian, pengembangan, peradilan adat, dan bagaimana memulihkan hak-hak adat.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Riau Septina Primawati, mengajak seluruh pihak mendukung seluruh kegiatan yang dilakukan LAMR di Provinsi Riau. Hal ini untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Seperti dilakukan LAM Rohul, dengan membentuk Desa Adat, menurut Septina, hal itu harus didukung dan diperjuangkan di tingkat pusat.

"Ini perlu kita perjuangkan di tingkat pusat ke depannya. Di Rokan Hulu ada lima Luhak Raja, dan diharapkan ini diabadikan sebagai nama jalan atau gedung,"ajaknya.

Menurut Septina, Musda bukan hanya memilih atau penggurus baru saja, namun perlu dibahas program apa saja yang akan dilakukan ke depan untuk anak kemenakan di Kabupaten Rohul.(FT10/rty)